kievskiy.org

Jembatan Pengubung Dua Desa di Majalengka Putus, Warga Harus Memutar Puluhan Kilometer

Dinas PUTR dan BPBD tengah meninjau jalan antara Desa Oayung, Kecamatan Rajagaluh menuju Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka yang terputus akibat longsor yang terjadi pada Minggu (13/3/2022) kemarin.  BPBD segera membangun jalan tersebut untuk memperlancar arus lalulintas antar dua desa di dua kecamatan, Selasa (15/3/2022)
Dinas PUTR dan BPBD tengah meninjau jalan antara Desa Oayung, Kecamatan Rajagaluh menuju Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka yang terputus akibat longsor yang terjadi pada Minggu (13/3/2022) kemarin. BPBD segera membangun jalan tersebut untuk memperlancar arus lalulintas antar dua desa di dua kecamatan, Selasa (15/3/2022) /Pikiran-Rakyat.com/Tati Purnawati

PIKIRAN RAKYAT - Jalan yang menghubungkan dua desa di dua kecamatan, Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi dan Desa Payung, Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka terputus akibat longsor yang terjadi pada Minggu 13 Maret 2022 malam.

Tidak ada korban jiwa pada musibah tersebut namun kini akses jalan antara kedua desa tersebut benar-benar putus tidak bisa dilalui orang apalagi kendaraan.

Wilayah yang masuk ke Desa Payung ini bagi pejalan kaki harus melintasi perkebunan warga sedangkan pengendara harus memutar arah yang cukup jauh hingga berpuluh kilometer.

Jalan yang terputus akibat terbawa longsor ini diperkirakan sepanjang kurang lebih 7 meteran dan lebar mencapai 6 meteran, dengan tingkat kecuraman mencapai kurang lebih 10 meteran.

Baca Juga: Sempat Ancam China yang akan Bantu Rusia, Amerika Serikat Kini Ketakutan: Apa Mereka Akan Berbuat Lebih Jauh?

Longsor menurut keterangan beberapa warga di lokasi kejadian diperkirakan akibat tergerus ait setelah intensitas hujan yang cukup tinggi yang terjadi pada Sabtu sore serta Minggu dini hari.

Selain itu air dari bagian samping jalan masuk ke dalam tanah dan menyodok bagian bawah badan jalan hingga berakibat bagian dalam berlubang besar kemudian badan jalan longsor yang kebetulan salah satu bagian samping adalah tebing yang lumayan curam.

“Dugaan longsor ini karena ada dua aliran air lumayan besar masuk ke bawah badan jalan mencari rongga dan air keluar dari tebing sebelah jalan." ungkap Tata salah seorang warga.

"Air yang masuk ke bawah badan jalan ini pun diduga terus membuat lubang akibatnya tanah bagian bawah terus tersosok air, bawah jalan pun berongga, hingga lama kelamaan bagian atasnya ambruk, setelah itu yang lain terbawa longsor karena bagian samping juga tebing,”  katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat