kievskiy.org

Pascagempa di Cianjur, Skema Alih Profesi Petani Disiapkan

Warga penyintas gempa membersihkan lahan pertanian di Sarampad, Cugenang, Cianjur, Rabu, 30 November 2022. Sejumlah warga penyintas mulai kembali bertani sayuran untuk bahan pangan sebagai bentuk pemulihan pascagempa di Cianjur.
Warga penyintas gempa membersihkan lahan pertanian di Sarampad, Cugenang, Cianjur, Rabu, 30 November 2022. Sejumlah warga penyintas mulai kembali bertani sayuran untuk bahan pangan sebagai bentuk pemulihan pascagempa di Cianjur. /Antara/Novrian Arbi

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kabupaten Cianjur menyiapkan skema alih profesi bagi petani terdampak gempa bermagnitudo 5,6.

Saat ini, dinas terkait sedang mendata kondisi sawah setelah dihantam gempa.

"Kami sedang mendata untuk melihat apakah sawahnya ada yang mengalami patahan. Kami akan konsultasi dengan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, apa masih memungkinkan atau tidak untuk ditanami padi," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur Dandan Hendayana, seperti dikutip dari Antara pada Kamis, 1 Desember 2022.

Baca Juga: Ormas Garis Tak Terima Dituduh Polisi Copot Label Gereja di Tenda Pengungsi Korban Gempa Cianjur

Jika sawah berada di zona merah gempa atau berpotensi membahayakan keselamatan, kata Dandan, disiapkan skema relokasi mata pencarian dari bertani ke sektor jasa atau perdagangan. Skema lain bagi petani korban gempa adalah normalisasi lahan.

"Kami juga ada skema recovery sawah melalui pendekatan terasering. Lahan yang tertimbun, kami padatkan, kemudian optimalisasi ulang lahan," katanya.

Dandan mengatakan, hingga saat ini Pemkab Cianjur bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB) masih mendata kerugian materi akibat gempa yang diderita petani.

Baca Juga: Penuhi Kebutuhan Biologis, Korban Gempa Cianjur Dirikan Tenda Sakinah

"Kami masih mendata untuk menaksir berapa kerugiannya dan sedang berkoordinasi dengan pihak terkait untuk proses ganti rugi," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat