kievskiy.org

Puluhan Hektare Sawah di Sumedang Terendam Banjir Sehari Sebelum Panen, Petani Gigit Jari

Para petani di Dusun Peusar, Desa Baginda, Kecamatan Sumedang Selatan, sedang memanen padinya, pascakejadian banjir bandang, Jumat (6/5/2023) lalu yang menyapu dan merendam pesawahan hingga banyak petani yang gagal panen, Rabu, 10 Mei 2023.
Para petani di Dusun Peusar, Desa Baginda, Kecamatan Sumedang Selatan, sedang memanen padinya, pascakejadian banjir bandang, Jumat (6/5/2023) lalu yang menyapu dan merendam pesawahan hingga banyak petani yang gagal panen, Rabu, 10 Mei 2023. /Pikiran Rakyat/Adang Jukardi

PIKIRAN RAKYAT - Puluhan hektare sawah di Kabupaten Sumedang gagal panen akibat banjir bandang di sejumlah kecamatan yang terjadi beberapa hari lalu. Kerugian materielnya ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Bahkan, kebanyakan padi yang gagal panen besoknya akan dipanen para petani.
Akibatnya, banyak petani yang gigit jari.

Gabah yang sedang dikeringkan petani juga hanyut disapu banjir bandang yang melanda Sumedang Selatan.

Menurut Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab. Sumedang Nunung Satia, berdasarkan laporan yang diterima Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, luas lahan yang gagal panen akibat banjir bandang hingga kini mencapai 42,68 hektare. Terdiri dari Kecamatan Sumedang Selatan seluas 13 hektare yang terdiri dari Desa Cipancar (12 hektare) dengan kerugian Rp400 juta, dan Baginda (1 hektare) dengan kerugian Rp6 juta.

Baca Juga: Susi Pudjiastuti Blak-blakan Ungkap Modus para Pemilik Kapal Domestik dan Asing

Selain itu, di wilayah Kecamatan Situraja seluas 29,68 hektare dengan kerugian mencapai Rp178 juta. "Luasan sawah yang gagal panen, kemungkinan bisa bertambah karena ada beberapa desa dan kecamatan yang belum melaporkan kepada kami. Seperti halnya Desa Gunasari dan Citengah, Kecamatan Sumedang Selatan. Kemungkinan areal pesawahan di kecamatan lainnya pun ada," ujarnya.

Saat ditemui di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Sumedang, Rabu, 10 Mei 2023, ia mengatakan, dengan kejadian itu, sudah pasti para petani menderita kerugian besar. Apalagi ada petani yang besok mau panen, namun sawahnya kadung  terendam banjir bandang. "Memang kasihan para petani merugi besar akibat bencana alam itu," tuturnya.

Oleh karena itu, kata Nunung, dirinya sengaja datang ke kantor BPBD untuk berkoordinasi
membicarakan konsep atau model supaya para petani tidak merugi akibat banjir bandang. Apalagi banjir bandang di Kecamatan Sumedang Selatan cukup sering.

Salah satu model atau upaya untuk mencegah supaya petani tidak gagal panen akibat banjir bandang, yakni dengan membantu bronjong untuk mencegah banjir akibat tanggul jebol di daerah persawahan.

Baca Juga: Warga Papua Beri Hadiah Pilot Susi Air, Susi Pudjiastuti: Kekecewaan dan Kesedihan Berganti Jadi Isak Haru

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat