kievskiy.org

Dilakukan pada Malam Kliwon Bulan Suro, Tradisi Babarit Masih Berlangsung Peringati Tahun Baru Islam

Warga di Dusun Cipicung Desa Karangsari terus melestarikan budaya tradisional nenek moyang terdahulu setiap bulan Muharram melaksanakan syukuran bumi hasil pertanian atau disebut Babarit,mereka memanjatkan doa bersama.
Warga di Dusun Cipicung Desa Karangsari terus melestarikan budaya tradisional nenek moyang terdahulu setiap bulan Muharram melaksanakan syukuran bumi hasil pertanian atau disebut Babarit,mereka memanjatkan doa bersama. /Pikiran-rakyat.com/Muslih Suprianto

PIKIRAN RAKYAT - Tradisi yang dilaksanakan setiap bulan Muharram khususnya Babarit kini hampir punah.

Babarit merupakan tradisi Sunda, dengan melaksanakan doa bersama di jalan dusun atau desa, dalam memperingati tahun baru Islam.

Babarit dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan hasil bumi pada khususnya.

Baca Juga: Mobil Nekat Lawan Arus di Depan Balkot Bandung, Laju Kencangnya Kagetkan Pengendara

Masih banyak warga masyarakat di desa yang terus melestarikan tradisi ini.

Salah satunya di Desa Karangsari Kecamatan Padaherang, Minggu, 23 Agustus 2020.

Salah satu warga Dusun Cipicung Desa Karangsari Abah (65) mengatakan, tradisi babarit merupakan prosesi yang diadakan pada waktu sore hari di bulan Muharram atau bulan Suro.

Sore itu mesti bertepatan dengan malam kliwon, dalam penanggalan Jawa, dengan hari yang sudah disepakati oleh masyarakat pelakunya.

 Baca Juga: Meggy Wulandari dan Kiwil Resmi Cerai, Istri Pertama Unggah Potret Mesra dengan Sang Komedian

"Babarit ini dilaksanakan setiap bulan Muharram atau bulan Suro," ungkapnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat