kievskiy.org

Viking Difabel, Perjuangan Bobotoh Disabilitas ‘Nyetadion’ Dukung Persib Sambil Menebar Kebaikan

Anton Sumartono (49), Ketua Umum Viking Difabel beraktivitas di kiosnya yang merangkap sekretariat organisasi itu di kawasan Mandalawangi, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat, Senin, 5 Februari 2024.
Anton Sumartono (49), Ketua Umum Viking Difabel beraktivitas di kiosnya yang merangkap sekretariat organisasi itu di kawasan Mandalawangi, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat, Senin, 5 Februari 2024. /Pikiran Rakyat/Bambang Arifianto

PIKIRAN RAKYAT - Menjadi olahraga yang digandrungi rakyat negeri ini, sepak bola juga dicintai para penyandang disabilitas atau difabel. Di Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat, mereka bahkan tergabung dalam kelompok suporter Persib, yakni Viking Difabel. Tak cuma berkutat dengan urusan bola, bobotoh Maung Bandung ini juga aktif dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan.

Pandangan mata Anton Sumartono terhunus tajam ke arah komputer di depannya. Sejumlah orang silih berganti datang ke kiosnya untuk ngeprint atau fotokopi siang itu. Pria 49 tahun agak lama duduk di kursi rodanya guna melayani mereka. Demikianlah aktivitas keseharian Anton. Di balik kesibukan usahanya, Anton yang merupakan penyandang tunadaksa adalah seorang bobotoh Persib. Ia saat ini merupakan Ketua Umum Viking Difabel. Kiosnya yang berada di kawasan Mandalamukti, Kecamatan Cikalongwetan juga menjadi sekretariat kelompok suporter dari kalangan difabel itu.

Anton sudah menjadi bobotoh sejak lama. Ia mengalami kecelakaan motor di tikungan kebun teh kawasan Cikalongwetan tahun 2007 lalu. Anton yang dibonceng kakaknya saat itu kehilangan salah satu kaki karena diamputasi. Sementara sang kakak meninggal. Peristiwa tersebut membuatnya menepi selama dua tahun. Ia memilih pulang ke tempat asalnya di Cimahi.

Aktivitas kembali berjalan setelah ia melihat penyandang disabilitas lain bisa menggunakan sepeda motor roda tiga di Cimahi. Ia mencegat dan mengajaknya mengobrol. "Di situ kepikiran boga (punya) motor," ucapnya saat ditemui di kiosnya, Senin, 5 Februari 2024.‎ Akhirnya, ia memiliki dan mampu menggunakan sepeda motor roda tiga serta kembali ke kiosnya di Cikalongwetan. Tak hanya itu, ia juga menjadi atlet badminton kursi roda. Jiwa bobotoh rupanya tak lindap dalam diri Anton. Kepulangannya ke Cikalongwetan justru melahirkan Viking Difabel.

"Ternyata di sini banyak teman-teman difabel," ucapnya. Kalangan difabel juga memiliki kesukaan yang sama terhadap Persib. Persoalannya, kondisi mereka menyulitkan untuk bisa menonton langsung Maung Bandung berlaga di stadion. Akhirnya, wadah para pendukung Persib dari kalangan difabel pun terbentuk dan diresmikan Viking pusat pada 2019. Keinginan para bobotoh difabel untuk menonton di stadion juga terbentur masih belum akses atau ramahnya stadion untuk penyandang disabilitas.

Anton mencontohkan Stadion Gelora Bandung Lautan Api. Untuk parkir, tuturnya, difabel juga kesulitan menyimpan kendaraannya di sana. Tak ada parkir khusus untuk suporter difabel di stadion itu. Di sisi lain, begitu banyak tangga yang menyulitkan penyandang disabilitas di stadion tersebut. Pun demikian toilet yang tersedia, masih belum ramah difabel. Kondisi Stadion Si Jalak Harupat setali tiga uang terkait hambatan menonton. Walau begitu, Anton menilai, Jalak masih mending ketimbang GBLA karena memiliki jalur penyandang disabilitas.

Berbagai hambatan, toh tak menyurutkan bobotoh difabel menonton Persib. Anton beberapa kali mengajak mereka menonton di stadion. Meskipun awalnya ada keraguan karena kondisi itu, mereka tetap bisa menonton tim kesayangannya berlaga.

Anton Sumartono (49), Ketua Umum Viking Difabel beraktivitas di kiosnya yang merangkap sekretariat organisasi itu di kawasan Mandalawangi, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat, Senin, 5 Februari 2024.
Anton Sumartono (49), Ketua Umum Viking Difabel beraktivitas di kiosnya yang merangkap sekretariat organisasi itu di kawasan Mandalawangi, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat, Senin, 5 Februari 2024.

Kegiatan Sosial

Hingga kini, tercatat 40 anggota Viking Difabel yang tersebar di sejumlah wilayah di luar Cikalongwetan, seperti Tangerang, Tasikmalaya, Lembang, Sindangkerta, Kota Bandung. Di Cikalongwetan sendiri, terdapat enam anggota. Tak cuma berurusan dengan si kulit bundar, Viking Difabel juga bergerak dalam urusan sosial kemanusiaan. Mereka misalnya, bersama salah satu ustaz turut mengelola masjid dan madrasah di Cisomang Barat. Pembangunan toilet ramah disabilitas di salah satu madrasah wilayah itu juga dilakukan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat