kievskiy.org

Warga Bekasi Utara Tak Lagi Khawatir Kekeringan Saat Kemarau, Tambahan Air Baku Direstui

Pengiriman bantuan air bersih di Kabupaten Bekasi.
Pengiriman bantuan air bersih di Kabupaten Bekasi. /Pikiran Rakyat/Tommi Andryandy

PIKIRAN RAKYAT - Kekhawatiran warga di wilayah utara Kabupaten Bekasi tentang sulitnya memperoleh air bersih pada musim kemarau, tampaknya mulai teratasi. Pasalnya, pemerintah pusat telah merestui penambahan pasokan air baku untuk dikelola menjadi air minum.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat merestui usulan Pemerintah Kabupaten Bekasi untuk menambah pasokan air baku di wilayah utara. Persetujuan itu disampaikan langsung oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Menurut dia, penambahan debit air baku ini menjadi upaya pemerintah untuk mencapai kehidupan yang layak bagi masyarakat Indonesia, termasuk di Kabupaten Bekasi. Pasalnya, ketersediaan air menjadi kebutuhan mendasar untuk dikonsumsi dan sanitasi.

“(Usulan penambahan air baku) bisa dilakukan karena memang kebutuhannya demikian. Untuk hidup layak itu harus ada air dan sanitasi, tapi untuk makmur itu konektivitas. Tinggal ditindaklanjuti, karena prinsipnya sudah positif,” kata dia.

Sesuai usulan, penambahan debit air baku dilakukan pada dua saluran utama yakni Tarum Barat dan Bendung Palanta. Penambahan ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan kekeringan yang dapat kembali terjadi pada musim kemarau mendatang. Nantinya pengelolaan dan pelayanan air bersih ini dilakukan oleh Perumda Tirta Bhagasasi.

Selain penambahan debit air baku, Basuki pun menyambut positif lanjutan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jatiluhur. Menurutnya, proyek tersebut dapat menjadi salah satu solusi penambahan debit air baku bagi masyarakat di wilayah Kota dan Kabupaten Bekasi.

"Jadi kalau untuk layak itu air dan sanitasi. Kalau di Indonesia air dan sanitasi untuk (mengatasi) stunting. Sedangkan untuk mencapai kemakmuran rakyat maka butuh konektivitas. Kemudian dengan adanya SPAM air Jatiluhur yang tambahan itu, termasuk offtaker-nya untuk Bekasi. Saat ini sudah dimulai, untuk tarifnya di Jakarta sudah disepakati," katanya.

Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan, usulan penambahan pasokan air baku ini akan dialokasikan untuk mengaliri warga di Kabupaten Bekasi wilayah utara. Pasalnya, selama ini pasokan air di wilayah utara kerap terhambat, apalagi ketika memasuki musim kemarau. Tidak sedikit warga yang kesulitan memenuhi kebutuhan air bersih.

Tidak hanya kemarau, sulitnya air bersih di wilayah utara lantaran saluran yang tersedia saat ini kerap tercemar limbah. Akibatnya air sulit dimanfaatkan untuk kebutuhan warga sehari-hari. Dani mengatakan, dua wilayah yang kerap dilanda kekeringan yakni Tarumajaya dan Babelan.

“Untuk pengolahan air di Babelan sampai Tarumajaya selalu mengalami masalah terutama musim kemarau karena debit air dari Bendung Palanta selalu turun drastis dan dari hulunya sudah sangat tercemar, maka kami minta pasokan air agar Perumda Tirta Bhagasasi bisa mengolahnya,” kata Dan

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat