PIKIRAN RAKYAT - Persaingan ketat untuk memperebutkan kursi DPRD Provinsi Jawa Barat dari daerah pemilihan (dapil) 2 Kabupaten Bandung terjadi di Partai Golkar. Dari 10 nama calon anggota legislatif (caleg), 4 orang saling bersaing ketat.
Keempat caleg tersebut adalah Ahmad Hidayat, Agung Yansusan, Sugianto, dan Cucu Sugiyati. Perolehan suara keempat orang tersebut terus berubah-rubah. Namun, Ahmad Hidayat cenderung berada di posisi teratas terus.
Ahmad Hidayat juga hampir bisa dipastikan melenggang kembali ke gedung parlemen. Raihan suara anggota Komisi IV DPRD Jabar sekaligus Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar itu terus melejit meninggalkan pesaingnya, termasuk di internal partai.
Berdasarkan hasil rekapitulasi raihan suara dari formulir C1 Plano yang dilakukan oleh tim internal, Ahmad Hidayat memperoleh sekitar 61.000 suara. Perolehan suara itu berasal dari 80 persen total tempat pemungutan suara (TPS) di Kabupaten Bandung atau 11.060 TPS.
Perolehan suara Agung Yansusan yang juga anggota DPRD Kabupaten Bandung menyusul di posisi kedua, dengan perolehan sekitar 52.000 suara. Berikutnya Sugianto yang juga Ketua DPRD Kabupaten Bandung di posisi kedua dengan sekitar 51.000 suara, lalu Cucu Sugiyati dengan sekitar 50.000 suara.
"Para pesaing di internal Partai Golkar untuk Dapil Jabar 2 ini cukup berat. Mereka ini bukan lawan yang enteng," kata Ketua Tim Pemenangan Ahmad Hidayat, Subhan, Selasa, 20 Februari 2024.
Dia mengatakan, keempat caleg Golkar itu bukan hanya bersaing ketat di internal partai, melainkan pula dengan caleg dari partai politik lain. Di antaranya ialah dengan Taufik Hidayat, Ketua DPRD Jabar sekaligus Ketua DPD Partai Gerindra Jabar.
Selain itu, ada pula caleg dari partai lain yang memperoleg banyak suara, seperti Humaira Zahrotun Noor dari PKB, Nia Purnakania dari PDI Perjuangan, Jajang Rohana dari PKS, Tia Fitriani dari Partai Nasdem, Thoriqoh Nashrullah Fitriyah dari PAN, dan beberapa nama lainnya.
Meski begitu, Subhan optimistis bahwa Partai Golkar bisa meraih dua kursi di DPRD Jabar dari dapil 2, dengan melihat raihan suara akumulatif. Bukan tidak mungkin, kata dia, kursi legislatif yang diraih Golkar malah lebih banyak.
"Bahkan, bisa saja dapat tiga kursi, jika saja ada caleg dari Partai Golkar lainnya yang raihan suaranya tembus 50.000-an suara. Namun, sayangnya, sejauh ini caleg Golkar yang tembus di 50.000-an suara hanya empat orang itu," katanya.***