kievskiy.org

Rumah Warga di Bekasi Rusak Berat, Diduga Terdampak Proyek Tol Jakarta-Cikampek II

Rumah warga rusak ringan hingga berat di Desa Sukamukti Kecamatan Bojongmangu Kabupaten Bekasi, Senin (26/2/2024). Diduga kerusakan itu dampak dari pembangunan akses jalan menuju proyek Tol Jakarta-Cikampek II.
Rumah warga rusak ringan hingga berat di Desa Sukamukti Kecamatan Bojongmangu Kabupaten Bekasi, Senin (26/2/2024). Diduga kerusakan itu dampak dari pembangunan akses jalan menuju proyek Tol Jakarta-Cikampek II. /Pikiran Rakyat/Tommi Andryandy

PIKIRAN RAKYAT - Sejumlah rumah di Desa Sukamukti, Kecamatan Bojongmangu, Kabupaten Bekasi, rusak berat akibat tanah yang menyusut di lingkungan itu. Diduga kondisi ini disebabkan proyek pembangunan Tol Jakarta-Cikampek II.

Berdasarkan pantauan di lapangan, sejumlah rumah mengalami rusak lantaran tanahnya mengalami pergeseran. Kondisi ini terjadi di Kampung Legokcariu, RT 12, RW 06. Beberapa kerusakan yang terjadi yakni tembok yang retak serta lantai yang mengelupas.

Menurut sejumlah warga, kondisi ini sudah terjadi lebih dari sebulan lalu. Namun, kondisinya semakin parah tatkala hujan deras yang mengguyur wilayah itu dalam beberapa hari terakhir.

“Sudah sebulan lebih kejadiannya, mini market depan juga sudah mulai retak. Saya juga tahu-tahu sudah belah saja, rumah saya ambles ke bawah. Amblesnya sedikit-sedikit, tapi pas hujan terus makin turun tanahnya,” kata Susilawati (40), warga sekitar saat ditemui di lokasi kejadian, Senin 25 Februari 2024.

Ibu dari dua anak ini mengaku tidak merasakan awal mula permukaan tanah di rumahnya turun. Namun, belakangan, tembok di bagian depan rumahnya retak dan semakin parah. Retak pun meluas ke bagian kamar mandi dan dapur.

Kini, kondisinya semakin parah, terutama di bagian depan rumah. “Semalam, kan, hujan dari siang enggak berhenti, kerasa juga pas malem turunnya tanah. Getarannya ada, takutnya kenapa-kenapa mana ada anak kecil. Ini saja sekarang pintu depan sudah enggak bisa ditutup,” ucap dia.

Susilawati berharap, kondisi ini segera ditanggulangi pihak terkait. “Saya minta pertanggungjawaban sama pihak yang bersangkutan, ini gak jelas. Ditempatin juga takut. Khawatirnya pas malam kita tidak tahu ada hal yang tidak diinginkan. Mohon ini bagaimana,” kata dia.

Disebabkan proyek galian Tol Japek II?

Warga lainnya, Miki Andri (49), mengaku kondisi ini terjadi sejak adanya proyek galian yang merupakan bagian dari pembangunan akses jalan menuju Tol Japek II. Dari sejak pembangunan dimulai, pergeseran tanah mulai dirasakan warga.

“Awalnya sebelum ada galian, (kondisi tanah) biasa rata, enggak ada yang berubah. Nah, semenjak ada galian, tiang pancang, tiap hujan gede ada perubahan. Tanahnya mulai longsor, ambles setiap ada hujan,” kata dia.

Semula, kata Miki, penyusutan tanah hanya terjadi sekira 10 sentimeter. Namun, kini makin dalam hingga satu meter.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat