kievskiy.org

Siska, Mantan Teroris yang Ucap Janji Setia ke NKRI, Bukan karena Pencerahan BNPT

Mantan Napiter Siska Nur Azizah  menyatakan kesetiaannya kepada NKRI, Rabu (3/7/2024) di Mapolres Ciamis. Siska terlibat penyerangan Mako Brimob Tahun 2018..Dia divonis 3,5 tahun.
Mantan Napiter Siska Nur Azizah menyatakan kesetiaannya kepada NKRI, Rabu (3/7/2024) di Mapolres Ciamis. Siska terlibat penyerangan Mako Brimob Tahun 2018..Dia divonis 3,5 tahun. /Pikiran Rakyat/Nurhandoko Wiyoso

PIKIRAN RAKYAT - Siska Nur Azizah, mantan narapidana teroris (Napiter), menyatakan kesetiaannya kepada NKRI di Mapolres Ciamis pada Rabu, 3 Juli 2024. Siska, yang dikenal sebagai Teteh (28), adalah warga Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis, dan sebelumnya divonis 3,5 tahun penjara atas penyerangan Mako Brimob pada tahun 2018.

Ikrar kesetiaan kepada NKRI dibacakan di hadapan Kapolres Ciamis, AKBP Akmal, perwakilan Kodim 0613 Ciamis, Kesbangpolinmas Ciamis, keluarga, dan lainnya. Selain membaca ikrar, Siska juga memberikan hormat kepada bendera Merah Putih.

Mantan Napiter Siska Nur Azizah  menyatakan kesetiaannya kepada NKRI, Rabu (3/7/2024) di Mapolres Ciamis. Siska terlibat penyerangan Mako Brimob Tahun 2018..Dia divonis 3,5 tahun.
Mantan Napiter Siska Nur Azizah menyatakan kesetiaannya kepada NKRI, Rabu (3/7/2024) di Mapolres Ciamis. Siska terlibat penyerangan Mako Brimob Tahun 2018..Dia divonis 3,5 tahun.

Kapolres Ciamis AKBP Akmal mengapresiasi komitmen Siska. "Saya memberikan apresiasi kepada saudari Siska Nur Azizah atas komitmennya setia kepada NKRI. Terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja sama sehingga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik," kata Akmal.

Dia berharap kegiatan ini menjadi contoh bagi mantan teroris lainnya untuk kembali setia kepada NKRI. "Dia akhirnya menyadari, bahwa yang dilakukan keliru dan bertentangan dengan asas negara kita Pancasila dan NKRI," tuturnya.

Bukan karena BNPT

Siska mengaku bahwa ikrar kesetiaannya muncul atas kesadaran sendiri, bukan karena tekanan atau pencerahan dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Dia mengatakan suaminya berperan besar dalam membuka wawasannya.

"Alasan saya menyatakan ikrar kesetiaan kepada NKRI muncul dari diri sendiri, bukan karena pencerahan dari BNPT. Saya sering berdiskusi dengan suami sehingga mendapatkan kesimpulan yang baik hingga akhirnya saya ingin berikrar kepada NKRI," sebutnya.

Siska menambahkan bahwa pemahamannya tentang radikalisme telah bersih sejak setahun lalu, tetapi momen yang tepat untuk menyatakan ikrar baru datang sekarang. "Pemahaman saya tentang radikalisme sudah benar-benar selesai sekitar satu tahun yang lalu. Namun, momen yang tepat untuk menyatakan baru datang sekarang," tuturnya.

Siska juga mengirim pesan kepada teman-temannya yang masih dalam lingkaran radikalisme tentang pentingnya menjaga persaudaraan meskipun berbeda paham, serta mengajak mereka berpikir kritis untuk menghindari kesalahan. "Saya harap teman-teman yang lain bisa menyadari, bahwa Islam itu sangat luas. Jangan sampai kita hanya memandang satu sisi. Kita harus bisa berpikir lebih kritis, jika ingin tahu lebih banyak harus komunikasi lebih banyak, jangan tertutup," ujarnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat