kievskiy.org

Apakah Puasa 6 Hari di Bulan Syawal Harus Dilakukan Secara Berturut-turut?

Ilustrasi puasa.
Ilustrasi puasa. /Freepik/user14908974

PIKIRAN RAKYAT - Ada anjuran yang sangat diutamakan bagi umat muslim selepas melaksanakan ibadah puasa Ramadhan sebulan penuh, yaitu berpuasa selama enam hari di bulan Syawal. Apakah puasa sunnah tersebut mesti dilakukan berturut-turut?

Dari Abu Ayyub Al-Anshari radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim, no. 1164)

Menurut Imam Nawawi rahimahullah dalam Al-Majmu’ (6: 276), ulama Syafi’iyah berpendapat bahwa puasa enam hari di bulan Syawal disunnahkan dilakukan secara berturut-turut di awal Syawal.

Namun, apabila tidak berturut-turu atau tidak dilakukan di awal Syawal, dijelaskan bahwa hal itu boleh-boleh saja. Sunnah ini tidak diperselisihkan di antara ulama Syafi’iyah, begitu pula hal ini menjadi pendapat Imam Ahmad dan Daud.

Penjelasan Imam Nawawi menyimpulkan bahwa puasa Syawal secara berturut-turut lebih afdhal, tetapi tidak jadi masalah jika tak bisa demikian karena satu dan lain hal.

Baca Juga: Puasa Syawal dan Membayar Utang Puasa Ramadhan, Mana yang Harus Dilakukan Lebih Dulu?

Boleh Syawal dulu daripada Puasa Qadha

Meski lebih utama qadha karena dihukumi wajib, namun periode waktu pelaksanaan yang panjang membuat praktiknya menjadi lebih luwes daripada puasa Syawal yang terbatas hanya di bulan tersebut.

Fatwa Dairatul Ifta’ no. 2958 menjelaskan:

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat