PIKIRAN RAKYAT - Tantangan global saat ini, mulai dari perubahan iklim, ketidakstabilan ekonomi, dan disparitas sosial, menuntut perubahan dan adaptasi. Hal ini mirip dengan yang diperjuangkan Kartini dalam konteks pendidikan dan emansipasi.
Ketidakpastian global menuntut individu untuk beradaptasi dan menjadi lebih tangguh dalam menghadapi berbagai permasalahan. Partisipasi menyeluruh masyarakat, khususnya kaum perempuan, menjadi sebuah keniscayaan.
Model kepemimpinan tradisional yang berfokus pada kemampuan untuk mengarahkan dan mengendalikan, mungkin tidak cukup untuk mencapai kesuksesan di era ketidakpastian. Para pemimpin (Petrie, N.: 2014) harus mampu merasakan dan memanfaatkan peluang yang muncul dan merasa nyaman dengan ketidakpastian.
Belajar dari R.A. Kartini
R.A. Kartini merupakan figur inspiratif dalam sejarah Indonesia yang dapat menjadi panutan bagi kaum perempuan dalam menghadapi tantangan era ketidakpastian global. Kartini adalah pahlawan nasional Indonesia menjadi simbol perjuangan emansipasi perempuan.
Kartini memperjuangkan hak dan kesetaraan pendidikan bagi perempuan Indonesia. Meskipun telah lebih dari satu abad sejak kematiannya, nilai-nilai filosofis pemikiran dan perjuangan Kartini tetap relevan hingga saat ini.
Pemikiran Kartini mengingatkan kita akan pentingnya toleransi dan kesetaraan dalam menjaga keharmonisan masyarakat yang semakin plural dan multikultural. Keberanian dan keteguhan hati Kartini menjadi inspirasi bagi perempuan di era modern untuk terus berjuang demi hak-hak mereka, meskipun menghadapi berbagai rintangan.
Pada era global yang sarat ketidakpastian, semangat Kartini menjadi lebih penting dari sebelumnya. Kartini, yang lahir dari keluarga aristokrat Jawa dan terpapar pada pendidikan dan pemikiran Barat, menggunakan keberanian dan visinya untuk memperjuangkan reformasi sosial bagi perempuan di Indonesia.
Nilai-nilai yang diperjuangkannya seperti pendidikan, kesetaraan, dan kemandirian, adalah prinsip yang bisa diterapkan untuk mengatasi ketidakpastian global masa kini.