kievskiy.org

Kunci Keberhasilan Pendidikan Ada di Pendidiknya, Orangtua dan Guru Harus Jadi Panutan

Orang tua siswa baru melihat anaknya di dalam kelas pada hari pertama masuk sekolah di SD Inpres Panggentungang Utara, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin (10/7/2023). Hari pertama masuk sekolah tahun ajaran 2023/2024 setelah libur panjang kenaikan kelas dilaksanakan secara serentak untuk tingkat sekolah dasar.
Orang tua siswa baru melihat anaknya di dalam kelas pada hari pertama masuk sekolah di SD Inpres Panggentungang Utara, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin (10/7/2023). Hari pertama masuk sekolah tahun ajaran 2023/2024 setelah libur panjang kenaikan kelas dilaksanakan secara serentak untuk tingkat sekolah dasar. /Antara/Abriawan Abhe

PIKIRAN RAKYAT - Semakin banyaknya manusia yang menyalahi etika dan moral, bisa menjadi ciri gagalnya pendidikan. Boleh jadi itu disebabkan persepsi yang keliru. Sekolah bukan pendidikan, tetapi pendidikan di antaranya dilakukan di sekolah. Oleh sebab itu, pendidikan bertujuan mengubah perilaku yang asuhannya agar menjadi lebih baik dan terpuji.

Kekeliruan pemahaman pun sering terjadi. Seakan sekolah menjadi segalanya dalam pendidikan.

Sekolah mengajari anak didiknya agar menjadi cerdas intelektualnya. Sedangkan aspek emosional dan sosialnya tidak hanya cukup di bangku sekolah. Goleman (2003) menyebutkan, perlu pelibatan semua pihak untuk bisa mencerdaskan kedua aspek lainnya. Dengan demikian, keluarga, masyarakat, dan pemerintah menjadi bagian penting dalam aktivitas tersebut.

Ilustrasi siswa saat mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Dana BOSP 2024 akan disalurkan dalam 2 tahap.
Ilustrasi siswa saat mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Dana BOSP 2024 akan disalurkan dalam 2 tahap.

Tojai’yah

Ketika etika publik banyak diabaikan, boleh jadi nilai yang dianutnya demikian lemah. Syukur jika hal tersebut dilakukan oleh cacah kuricahan. Akan menjadi berbeda jika dilakukan oleh para inohong.

Bukan hanya aturan negara yang dipreteli untuk tujuan kelompok kepentingan, namun juga nilai agama dan budaya bisa dihancurkan. Dampaknya, publik akan mengikutinya tatkala prilaku sesat dilakukan inohong. Bila sudah demikian, runtuhlah pertahanan moral dan etika seperti Sutor (19910 Tuliskan.

Bisa jadi generasi penerus ada yang prihatin dengan kondisi diatas. Bisa jadi banyak sabda yang mulia dituturkan, tetapi kesesatan perilaku juga ditunjukkan. Hal yang toja’iyah tersebut mencerminkan adanya kondisi dimana pendidikan dipelintir untuk tujuan yang jauh panggang dari apinya. Keteladanan dari komunitas terkecil bisa tidak tampak kecuali tontonan bukan tuntunannya.

Tidak berlebihan jika dengan kerontangnya mental anak didik, pendidikan di sekolah pun bisa gersang dari jiwa pendidikannya. Bukan hanya anak didik, bahkan pengajar pun bisa melakukan manipulasi karya dan tidak menjadi tuntunan yang baik. Tidak sedikit pengajar yang melakukan plagiasi, korupsi tatkala diberi kepercayaan jabatan, bahkan banyak juga gemar mengejar prestise akademik dengan cul dogdog tinggal igel.

Hal diatas bisa jadi pelanggaran etika seperti Keban (2008) tuliskan. Oleh sebab itu, etika sebagai dimensi penting yang telah menjadi genting. Bila etika sudah diabaikan juga dalam proses pendidikan, maka tulang punggung negara sudah mulai osteoporosis.

Banyaknya praktik korupsi, pencitraan, komersialisasi, eksploitasi aset negeri serta praktik sesat lainnya terus ditunjukkan oleh sejumlah elite yang tidak memiliki kecintaan kepada anak negeri dan masa depannya. Pendidikan pun berpotensi menjadi media bargaining dan transaksional kepentingan.

Terkini Lainnya

  • Tojai’yah

  • Tags

  • pendidikan

  • orangtua

  • guru

  • Artikel Pilihan

  • Terkini

  • Food Estate Solusi atau Beban? Infrastruktur Rusak, Petani Terabaikan

  • Jabar Market Politik Artis, Didukung Kuatnya Pemilih Skeptis

  • Mewaspadai Fenomena Meninggal dalam Kesepian

  • Sifat Kearbitreran Bahasa Akan Selalu Melahirkan Diskusi-diskusi Menarik

  • Pilkada di Depan Mata, Jabar Butuh Pemimpin yang Paham Geokultural

  • Polling Pikiran Rakyat

  • Terpopuler

  • Penerimaan CPNS dan PPPK Kemenkumham 2023 Dibuka Hari Ini, Simak Formasi dan Persyaratannya

  • Hasto PDIP Bakal Dipolisikan Buntut Isu Prabowo Subianto Tampar dan Cekik Wakil Menteri

  • Penyanyi Malaysia Bantah Jiplak Lagu Pok Ame Ame, Kita Punya Banyak Kesamaan!

  • AHY Minta Prabowo Subianto Lanjutkan Pencapaian Jokowi

  • Kondisi Terkini Indra Bruggman Terungkap, Berat Badan Sempat Turun 15 Kg Akibat Hipertiroid

  • Pemulung di TPS Darurat Sarimukti Dilarang Pungut Sampah, Bantuan Pemerintah Dipertanyakan

  • 7 Janji Ganjar Pranowo jika Jadi Presiden, Pengamat Wanti-wanti Jangan Cuma Jargon

  • Pestapora 2023: Line-up dan Rundown Lengkap 22-24 September 2023

  • Pemilu di Depan Mata, Jawa Barat di Mana?

  • Pemeran Film Dewasa Kramat Tunggak Ngaku Jadi Korban, Polisi: Itu Hak Asasi

  • Berita Pilgub

  • Jangan Lewatkan..! Gerak Jalan Sehat, Hadiah Umroh dan Hiburan Seru di Kota Batu! Ikuti 'Mlaku Bareng Cak Nur'

  • Gas Pol! Nggak Cuma 8 Parpol, Khofifah-Emil Dapatkan Amunisi dari Relawan Gibran di Pilgub Jatim

  • Ansy Lema, Pemimpin Muda yang Didorong jadi Gubernur NTT, Hugo Pareira: Kita Pilih yang Siap Melayani

  • Pilgub Banten 2024: Deklarasi Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi Tunggu Waktu

  • Top 11 Bakal Calon Gubernur Kalimantan Timur 2024 Paling Berpengaruh, Siapa yang Terkuat di Pilgub Kaltim?

  • Pikiran Rakyat Media Network

  • Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
    Sertifikat Nomor 999/DP-Verifikasi/K/V/2022

Tautan Sahabat