kievskiy.org

Buruh Tani Terjebak di Lingkaran Setan, Hidup dalam Kemiskinan Tak Berujung

Buruh tani tengah memupuk sawah di Desa Kertawinangun,Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka. Saat ini di wilayah Majalengka tanaman padi baru pemupukan kedua sedangkan sebagian petani lainnya tanaman padi baru pemupukan pertama.
Buruh tani tengah memupuk sawah di Desa Kertawinangun,Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka. Saat ini di wilayah Majalengka tanaman padi baru pemupukan kedua sedangkan sebagian petani lainnya tanaman padi baru pemupukan pertama. /Pikiran Rakyat/Tati Purnawati

PIKIRAN RAKYAT - Buruh di banyak negara, termasuk di Indonesia, belum pantas disebut sebagai penikmat pembangunan. Apa yang mereka peroleh dari pekerjaan yang digeluti, hanya upaya untuk menyambung nyawa kehidupan.

Penghasilan yang terbatas membuat mereka terpaksa hidup apa adanya. Kerja keras yang dilakukan tidak sebanding dengan suasana hidup layak sebagai bangsa yang merdeka. Hasrat untuk merasakan bagaimana indahnya hidup di tanah merdeka, tampak baru sebatas cita-cita. Mereka hidup dalam jeratan kemiskinan yang tak berujung pangkal.

Ilustrasi petani.
Ilustrasi petani.

Dari sekian banyak buruh di negeri ini, buruh tani merupakan kalangan yang hingga saat ini belum tercatat sebagai buruh dalam nomenklatur ketenagakerjaan. Buruh tani tidak memiliki Upah Minimal Regional (UMR). Mereka bekerja dan mendapat penghasilan, sesuai dengan aturan yang ditetapkan para pemilik sawah. Selain itu, tidak ada yang menjamin sampai kapan buruh tani harus bekerja.

Dalam dunia pertanian, terutama jika dilihat dari aspek kepemilikan lahan, menjadi buruh tani merupakan status yang paling rendah. Buruh tani atau sering juga dikatakan petani buruh adalah petani yang sama sekali tidak memiliki lahan pertanian.

Mereka hanya berburuh di lahan milik para petani kaya. Di sekitarnya ada petani gurem. Mereka hanya memiliki lahan pertanian rata-rata 0,25 hektare, sementara mereka yang memiliki lahan pertanian antara 1-2 hektare akan dikatakan sebagai petani kecil.

Petani yang mempunyai lahan di atas 2 hektare disebut petani kaya. Atas gambaran yang demikian, buruh tani merupakan potret petani yang paling rentan terhadap perubahan kebijakan. 

Jauh dari merdeka

Ilustarsi sawah yang gagal panen akibat terendam banjir.
Ilustarsi sawah yang gagal panen akibat terendam banjir.

Fenomena yang berkembang selama ini, buruh tani adalah gambaran kaum tani yang kondisi kehidupannya masih sangat memprihatinkan. Buruh tani adalah bagian dari warga bangsa yang sejak Indonesia merdeka, terekam masih jauh dari kelayakan manusia yang merdeka.

Tingkat pendidikannya relatif rendah, bahkan banyak yang tidak mengenyam dunia pendidikan. Derajat kesehatannya masih jauh dari apa yang diharapkan. Kondisi perekonomiannya pun tampak masih merisaukan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat