kievskiy.org

Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024: Jika Kita Tak Mau Berubah, Alam Akan Mengubah Kita

Ilustrasi kebakaran hutan.
Ilustrasi kebakaran hutan. /Pixabay/Ylvers

PIKIRAN RAKYAT - “Accelerating Land Restoration, Drought Resilience and Desertification Progress” adalah tema sentral Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang dicetuskan oleh United Nations Environment Programme (UNEP). UNEP adalah badan internasional yang bernaung di bawah PBB untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia, 5 Juni 2024.

Kerajaan Arab Saudi dipilih menjadi pusat dari HLH Sedunia 2024. Arab Saudi adalah negara yang menghadapi degradasi, penggurunan, dan kekeringan. Negeri minyak tersebut berinvestasi besar guna memberikan solusi secara rasional dan regional melalui konsep inisiatif hijau Arab Saudi dengan melakukan restorasi lahan global dan regional Timur Tengah.

 Ilustrasi kekeringan.
Ilustrasi kekeringan.

Hal di atas sangat penting saat dunia menghadapi krisis tiga planet yang semakin
mengkhawatirkan, seperti krisis perubahan iklim, krisis alam, dan hilangnya keanekaragaman hayati, serta krisis polusi dan limbah. Krisis ini telah menyebabkan ekosistem dunia terancam.

Miliaran lahan terdegradasi, berdampak pada hampir separuh populasi dunia dan mengancam setengah PDB global.

Di Indonesia, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI mengambil sub tema untuk HLH 2024 “Penyelesaian Krisis Iklim dengan Inovasi dan Prinsip Keadilan”. Hal ini menjadi pengingat dan ajakan bahwa penyelesaian akar masalah krisis iklim harus diselesaikan dengan pembaharuan yang dilakukan secara taat asas oleh seluruh pemangku kepentingan dan sekaligus mengkedepankan prinsip keadilan.

Manusia memang tak dapat dipisahkan keberadaannya dengan alam semesta. Kehidupan kita senantiasa bergantung kepada alam. Apabila ekosistem alam terdegradasi, maka itu merupakan keniscayaan. Potensi ancaman keberlangsungan hidup umat manusia pun, otomatis bakal terganggu.

Gedung tinggi di Jakarta diselimuti polusi.
Gedung tinggi di Jakarta diselimuti polusi.

Sebanyak 7,8 miliar manusia lewat berbagai impiannya menghuni satu bumi. Bumi
menjadi satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh manusia. Lewat pertumbuhan penduduk
yang melaju sesuai deret ukur, bakal membuat ekosistem menjadi kian kritis apabila tidak
dibarengi dengan kepedulian guna terus menjaga kelestarian alam.

Konservasi alam bukan hanya sebatas melakukan penanaman pohon, tetapi juga wajib
memperhatikan satwa dan ekositem yang ada di dalamnya. Untuk menunjang keberhasilan ini, dibutuhkan komitmen, kerja keras, dan keberlanjutan gerakan penyelamatan alam yang solutif dan terukur hasilnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat