kievskiy.org

Ombudsman Sebut Limbah Medis Akibat Covid-19 Tak Diolah Sesuai Prosedur, Sentralisasi Jadi Penyebabnya

Ilustrasi masker./
Ilustrasi masker./ /Pixabay/마스크맨 Pixabay/마스크맨

PIKIRAN RAKYAT - Pandemi Covid-19 atau virus corona hingga kini masih melanda Indonesia.

Virus yang diduga pertama kali ditemukan di China pada 2019 ini terus menyebar dan menewaskan ratusan hingga ribuan umat manusia di planet Bumi.

Selain itu, Covid-19 juga telah memberikan dampak buruk terhadap sejumlah sektor seperti kesehatan, ekonomi hingga lingkungan.

Baca Juga: Berkapasitas 355 Tempat Tidur, Qatar Sepakat Bangun Rumah Sakit di Palestina

Covid-19 menimbulkan masalah baru terhadap lingkungan yakni melonjaknya limbah medis akibat dari virus tersebut.

Ombudsman Republik Indonesia mengatakan limbah medis dari penanganan Covid-19 tidak ditangani sesuai prosedur sehingga berpotensi mengkontaminasi lingkungan sekitar.

Peneliti Ombudsman, Mory Yana Gultom memperkirakan terdapat 200 ton limbah medis per hari yang tidak terolah dengan baik, sebanyak 138 ton di antaranya berasal dari penanganan Covid-19.

Baca Juga: Targetkan Mobil Antipeluru, Sebuah Bom Tewaskan 1 Orang, dan 3 Lainnya Luka

Jumlah tersebut dihitung dari jumlah kasus aktif yang mencapai sekitar 175 ribu orang pada akhir Januari ini dan perkiraan timbulan limbah medis sebanyak 1,88 kilogram per pasien.

Menurut Mory, masih banyak penanganan limbah medis yang tidak sesuai standar baik pada tahap pemilahan, pengangkutan, penyimpanan, pengolahan hingga penimbunan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat