PIKIRAN RAKYAT - Kementerian Kesehatan masih belum bisa memberikan kepastian soal jadwal kedatangan 100 juta dosis vaksin Covid-19.
Hal ini tidak terlepas dari kebijakan embargo di sejumlah negara yang memproduksi vaksin Covid-19 tersebut.
"Jadi, ada 100 juta dosis vaksin yang sampai sekarang menjadi agak tidak pasti jadwalnya," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam rapat kerja bersama dengan DPR, di Jakarta, Kamis.
Kendati demikian, Menkes mengatakan ada dua mekanisme untuk mendatangkan vaksin Covid-19 ke Indonesia.
Baca Juga: Tak Pandang Bulu, Militer Myanmar Tangkap 120 Artis yang Dukung Demo Tolak Kudeta
Baca Juga: TMII Kini Dikelola Pemerintah, KPK: Kami Telah Memfasilitasi Para Pihak Terkait
Pertama adalah mekanisme multilateral dengan GAVI sebanyak 54 juta dosis vaksin dan bisa didapatkan secara gratis.
GAVI merupakan aliansi vaksin Internasional yang menyediakan vaksin secara gratis untuk negara-negara tertentu yang memenuhi syarat
Mekanisme kedua adalah dengan mekanisme bilateral melalui Bio Farma dan AstraZeneca sebanyak 50 juta dosis vaksin AstraZeneca.
"Yang bermasalah pertama kali adalah COVAC/GAVI karena adanya embargo dari India, suplai vaksin AstraZeneca paling besar dari India sehingga mengalami hambatan," katanya dikutip dari Antara.