kievskiy.org

Usai Periksa Vendor BPJS Kesehatan, Polri Sebut Terus Usut Kasus Kebocoran Data Penduduk

Ilustrasi dugaan kebocoran data./
Ilustrasi dugaan kebocoran data./ /Pixabay/TheDigitalArtist Pixabay/TheDigitalArtist

PIKIRAN RAKYAT - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigadir Jenderal Rusdi Hartono mengungkapkan, pihaknya masih melakukan pendalaman terkait keterangan sejumlah saksi yang diperiksa terkait kasu dugaan kebocoran data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

"Tentunya dari perkembangan yang terakhir kita telah memeriksa beberapa saksi dari BPJS Kesehatan dan juga vendor yang mengatakan daripada teknologi informasi di BPJS Kesehatan hasil dari keterangan para saksi ini masih didalami oleh penyidik," kata Rusdi di Mabes Polri, Senin 7 Juni 2021.

Menurut Rusdi, hingga saat ini belum ada saksi lain yang dilakukan pemeriksaan untuk mengungkap kebocoran data tersebut.

"Tentunya nanti apabila ada perkembangan-perkembangan akan disampaikan ke publik," tutur Rusdi.

Baca Juga: Tanggapi Ancaman KKB, Polri: Papua Adalah NKRI dan Itu Sudah Final

Sebagaimana diketahui, sebanyak 279 juta peserta BPJS diduga bocor dan diperjualbelikan.

Data tersebut mencakup nomor induk kependudukan, kartu tanda penduduk (KTP), nomor telepon, email, nama, alamat, hingga gaji.

Juru Bicara Kemenkominfo, Dedy Permadi dalam keterangan resmi mengakui bahwa terjadi kebocoran data yang diduga milik dari BPJS Kesehatan.

Dari hasil penelusuran, ada kesamaan strukur data dengan yang dimiliki BPJS Kesehatan. Seperti nomor kartu, kode kantor, data keluarga/data tanggungan, hingga status pembayaran terkait BPJS Kesehatan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat