PIKIRAN RAKYAT – Tim LaporCovid-19 menyebutkan bahwa pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman) hampir tidak pernah dikunjungi atau dihubungi pihak tenaga medis yang diduga karena tenaga medis mengutamakan konsentrasinya kepada pasien di rumah sakit dan fasilitas kesehatan (faskes) lainnya.
Mendapatkan laporan tersebut, Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay merasa miris dan sedih karena para pasien yang terpapar Covid tersebut tidak mendapat perhatian dan pengobatan yang memadai.
"Kita sangat sedih melihat fakta ini. Sebab, mereka yang mendapat perhatian dan pengobatan serius pun banyak yang tidak bisa tertolong. Apalagi yang tidak diperhatikan dan tidak menerima pengobatan yang memadai," katanya.
Politisi partai PAN itu menyebutkan bahwa Tim LaporCovid-19 menemukan 2.313 pasien isoman Covid-19 yang meninggal dunia di luar rumah sakit dan masalah itu menjadi perhatian dari seluruh pihak.
Baca Juga: Menangis, Susi Pudjiastuti Ratapi Bocah Yatim Piatu Isoman Sendiri Karena Covid-19
“Berdasarkan temuan Tim LaporCovid-19 terdapat 2.313 pasien isoman Covid-19 yang meninggal dunia di luar rumah sakit. Ini perlu menjadi perhatian semua pihak,” katanya.
Oleh karena itu, Saleh Partaonan Daulay meminta pemerintah memperhatikan temuan Tim LaporCovid-19 tentang banyaknya pasien isolasi mandiri (Isoman) yang meninggal dunia tanpa tersentuh layanan kesehatan.
"Pasalnya, temuan ini menunjukkan berbagai kelemahan dalam penanganan orang yang terpapar. Apalagi, data yang disampaikan tersebut bisa saja berbeda dengan data yang dimiliki pemerintah," katanya yang dikutip Pikiran-Rakyat.com dari DPR RI, Minggu, 25 Juli 2021.
Menurutnya, temuan tersebut menunjukkan beberapa titik lemah penanganan Covid di Indonesia.