kievskiy.org

Lapan: 2,08 Juta Hektare Hutan dan Lahan Terbakar

KEPALA Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho (kanan) dan Kepala Bidang Lingkungan dan Mitigasi Bencana Lapan Parwati Sofan saat konferensi pers soal kebakaran hutan dan lahan, berlangsung di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (30/10/2015).*
KEPALA Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho (kanan) dan Kepala Bidang Lingkungan dan Mitigasi Bencana Lapan Parwati Sofan saat konferensi pers soal kebakaran hutan dan lahan, berlangsung di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (30/10/2015).*

JAKARTA, (PRLM).- Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menginformasikan, estimasi luas areal kebakaran hutan dan lahan di Indonesia mencapai 2.089.911 hektare yang dihitung sejak 1 Juli hingga 20 Oktober 2015. Jumlah itu meliputi 618.574 hektare gambut dan 1.471.337 hektare non gambut. Hal ini terungkap dalam konferensi pers mengenai kebakaran hutan dan lahan, berlangsung di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (30/10/2015). Narasumber yang tampil pada acara itu adalah Kepala Bidang Lingkungan dan Mitigasi Bencana Lapan Parwati Sofan dan Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho. Penghitungan luas lahan terbakar ini berdasarkan data antara lain dari hasil pantauan dari Satelit Terra, densitas hotspot Terra-Aqua dan SNPP-VIIRS, Landsat-8, peta lahan gambut dari Kementerian Pertanian, dan peta administrasi dari Badan Informasi Geospasial. Kepala Bidang Lingkungan dan Mitigasi Bencana Lapan Parwati Sofan menuturkan, khusus untuk wilayah Sumatera, estimasi luas daerah terbakar mencapai 832.999 hektare. Ini juga terbagi dalam kategori lahan gambut dan non gambut. “Yang terbesar adalah di Sumatera Selatan. Kemudian, Riau , dan Jambi,” ujarnya. Parwati memaparkan, estimasi luas lahan terbakar di Sumatera Selatan mencapai 359.100 hektare, mencakup 144.410 hektare lahan gambut dan 214.690 hektare lahan non gambut. Kemudian, Riau mencapai 169.119 hektare, dan Jambi seluas 137.853 hektare. Estimasi lainnya adalah Lampung seluas 66.176 hektare, Bangka-Belitung 48.996 hektare, Sumatera Barat 21.161 hektare, Bengkulu 5.805 hektare, Nanggroe Aceh Darussalam 4.315 hektare, dan Kepulauan Riau seluas 2.034 hektare. Sementara itu, di wilayah Kalimantan, estimasi luas lahan yang terbakar mencapai 806.817 hektare dengan sebaran terbesar di Kalimantan Tengah seluas 330.865 hektare. Selanjutnya, di Papua seluas 353.191 hektare, Sulawesi seluas 30.912 hektare, Bali dan Nusa Tenggara seluas 30.162 hektare, serta Jawa mencapai 18.768 hektare. Parwati mengatakan, hasil perhitungan ini adalah estimasi (perkiraan). Ukuran area terkecil yang dapat dideteksi data satelit adalah seluas 6,25 hektare. Pengukuran luas lahan terbakar ini terus diperbarui setiap 10 hari. Sebelumnya, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menuturkan, kualitas udara di Sumatera dan Kalimantan pada Jumat (30/10/2015) pagi semakin baik dibandingkan dengan selama beberapa hari sebelumnya. “Hujan yang cukup merata selama tiga hari terakhir menyebabkan jarak pandang dan kualitas udara membaik,” jelasnya. Sutopo juga mengatakan bahwa jumlah titik api (hotspot) sebagai indikator terjadinya kebakaran hutan dan lahan juga berkurang. Pihaknya berharap, kondisi demikian terus berlangsung di wilayah-wilayah yang terpapar kabut asap. “Kita berharap pertumbuhan awan di wilayah-wilayah yang terpapar asap terus meningkat,” katanya. (Agus Ibnudin/A-88)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat