kievskiy.org

Status Siaga Diperpanjang Hingga Rapat Pleno Tingkat Kabupaten

KAPOLRES Indramayu Wijonarko, didampingi Wakapolres Try Handoko dan Kabag Ops Gotam Hidayat, mengimbau kedua pasangan calon agar menjunjung tinggi komitmen siap kalah dan siap menang dan meminta masyarakat supaya tidak mudah terprovokasi di Mapolres Indramayu, Jumat (11/12/2015).*
KAPOLRES Indramayu Wijonarko, didampingi Wakapolres Try Handoko dan Kabag Ops Gotam Hidayat, mengimbau kedua pasangan calon agar menjunjung tinggi komitmen siap kalah dan siap menang dan meminta masyarakat supaya tidak mudah terprovokasi di Mapolres Indramayu, Jumat (11/12/2015).*

INDRAMAYU, (PRLM).- Kendati massa genting pilkada sudah lewat, status siaga Polres Indramayu diperpanjang. Pasalnya, proses tahapan pilkada belum selesai karena masih menunggu rapat pleno di tingkat kabupaten. Jika ada gangguan keamanan yang dapat menggagalkan pelaksanaan pilkada, polisi pun tak segan-segan melakukan tembak di tempat. Hal itu dilakukan demi keamanan wilayah dan kenyamanan masyarakat. "Pengamanan sekarang fokus di panitia pengawas kecamatan. Setelah selesai, kemudian langsung dikirim ke KPU," ucap Kapolres Indramayu Wijonarko, didampingi Wakapolres Try Handoko dan Kabag Ops Gotam Hidayat di Mapolres Indramayu, Jumat (11/12/2015). Pengamanan difokuskan pada PPK bukan hanya lantaran tahapan, melainkan juga disebabkan kerawanannya cukup tinggi. Berdasarkan pantauan "PR", pengiriman suara dan kotak suara dari setiap PPK selalu diamankan oleh anggota polsek dan koramil, dibantu Satpol PP. Lantaran eskalasi dan kerawanan mulai menurun, Kapolres mengatakan, personel pengamanan pun mulai berkurang. "Karena eskalasi menurun, secara berangsur-angsur personel pengamanan pun ditarik," katanya. Wijonarko menjelaskan, jumlah petugas yang diterjunkan guna mengamankan pilkada berjumlah 11.750 petugas gabungan. Petugas itu terdiri atas 1.225 personel jajaran Polres Indramayu, 1 SSK BKO dari Brimob Polda Jabar, 1 SST Anarkhis, 1 SSK Dalmas Polda, dan 300 personel dari lima polres tertangga, yaitu Cirebon Kota, Cirebon, Kuningan, Majalengka, dan Subang. Selain itu, dia menyebutkan, 333 personel TNI Kodim dan 9.793 personel linmas. Belasan ribu personel ini disebar di 2.781 TPS pada 31 kecamatan. Untuk TPS yang dianggap rawan dijaga oleh dua petugas, sedangkan TPS yang aman dijaga satu petugas. Kini, ungkap Kapolres, pengamanan sudah berkurang dengan ditariknya 300 personel dari lima polres tetangga yang turut mengamankan TPS-TPS yang berbatasan dengan kota/kabupaten lain. "Karena penghitungan di TPS sudah selesai, personel pun kami tarik," tuturnya. Dalam pengawalan kotak suara, pihaknya sudah menyiapkan pengawalan dari gudang KPU sampai ke PPK di tiap kecamatan. "Petugas akan stanby melakukan pengamanan dari hari pencoblosan hingga rekapitulasi penghitungan dan seterusnya," katanya. Ia menyebutkan, pengawalan tersebut dilakukan untuk menjaga serta mengantisipasi apabila ada gangguan yang tidak diinginkan. Dia meminta jajarannya agar segera melaporkan setiap perkembangan, baik secara berjenjang maupun langsung kepadanya. Tujuannya untuk dapat menekan permasalahan yang terjadi, termasuk segera selesaikan secara tuntas dan tidak menumpuk. Terkait dengan gangguan keamanan yang dapat menggagalkan pelaksanaan pilkada, Kapolres tak segan-segan memerintahkan tembak di tempat untuk melumpuhkan. "Siapa pun yang bertindak anarkis, akan dilumpuhkan, ditembak di tempat," ujarnya. Untuk tertib dan suksesnya pesta demokrasi ini juga, pihaknya telah menyiapkan petugas Unit Anarkis pengamanan pilkada tersebut. Unit yang telah dipersiapkan itu, akan langsung bertindak pada saat ada pelaku anarkistis yang mencoba menggagalkan jalannya pilkada. Kepada jajarannya, Kapolres menginstruksikan untuk menjaga netralitas dan tidak berpihak kepada pasangan calon mana pun. Jika terbukti ada yang tidak netral, risikonya pemecatan. Kapolres pun para pasangan calon kepala daerah dan tim sukses ataupun simpatisannya untuk turut serta menciptakan rasa aman dan tenteram dalam masyarakat, menjunjung tinggi komitmen siap kalah dan siap menang. Bagi pasangan calon yang kalah agar berlapang dada dan tidak melakukan tindakan yang memperkeruh suasana dengan mengerahkan massa dan melakukan pelanggaran hukum serta tindak pidana. "Apabila ada kecurangan, tempuhlah dengan prosedur hukum yang berlaku. Bagi pasangan calon yang menang agar tidak bereuforia secara berlebihan yang dapat menyinggung perasaan pasangan calon yang kalah," ucapnya. Dia pun berpesan kepada seluruh masyarakat agar ikut mendukung Polri dalam upaya mewujudkan keamanan dan ketertiban. "Jangan terpancing aksi-aksi provokatif atau tindakan-tindakan yang dapat merugikan masyarakat banyak," ujarnya. (Asep Budiman/A-147)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat