kievskiy.org

ADB Naikkan Pinjaman untuk Indonesia

PRESIDEN  Asian Development Bank (ADB) atau Bank Pembangunan Asia Takehiho Nakao dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil saat menyampaikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jumat (12/2/2016) setelah bertemu Presiden RI Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (12/2/2016).*
PRESIDEN Asian Development Bank (ADB) atau Bank Pembangunan Asia Takehiho Nakao dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil saat menyampaikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jumat (12/2/2016) setelah bertemu Presiden RI Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (12/2/2016).*

JAKARTA, (PRLM).- Asian Development Bank (ADB) atau Bank Pembangunan Asia menaikkan pinjamannya untuk Indonesia dari yang sebelumnya 740 juta dollar AS per tahun pada 2010-2014 menjadi 2 miliar dollar AS per tahun. Artinya, ADB memberi pinjaman hingga 10 miliar dollar AS dalam lima tahun ke depan. Hal ini dikemukakan Presiden ADB Takehiho Nakao setelah bertemu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (12/2/2016). Tahun lalu, ADB memberikan pinjaman sebesar 1,67 miliar dollar AS pada Indonesia. termasuk di dalamnya pinjaman program sebesar 400 juta dollar AS untuk mengembangkan pasar keuangan dan inklusi keuangan. Pinjaman program lainnya sebesar 400 juta dollar AS untuk mengembangkan sektor energi. Sedangkan, pinjaman berbasis hasil perdana sebesar 600 juta dollar AS untuk membantu peningkatan jaringan transmisi dan distribusi listrik di Sumatra. "Peningkatan pendanaan ADB bagi Indonesia akan mendukung prioritas pembangunan pemerintah Indonesia, terutama untuk infrastruktur fisik dan sosial," kata Takehiho saat menyampaikan keterangan pers di Kantor Presiden. Selain untuk proyek, kata Takehiho, ADB secara aktif memanfaatkan pinjaman basis kebijakan (policy-based loan) dan pinjaman berbasis hasil (result-based lending). Pinjaman berbasis hasil merupakan pembiayaan yang pencairannya dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai, bukan dengan biaya proyek yang telah dibelanjakan. Dukungan ADB tahun ini, kata Takehiho, akan mencakup pendanaan untuk layanan pendidikan, pengelolaan keuangan publik, energi bersih, infrastruktur pedesaan, dan pengendalian banjir. Sebelum bertemu Jokowi, kemarin Takehiho sudah bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil. Takehiho juga akan bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution. Saat bertemu dengan Jokowi, Takehiho berdiskusi banyak hal tentang berbagai peluang kerja sama. (Arie C. Meliala/A-147)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat