kievskiy.org

Puluhan Anak Panti Asuhan Keracunan Makanan

BEBERAPA anak korban keracunan massal menjalani perawatan di PKU Muhammadiyah Gamping, Yogyakarta, Jumat (12/2/2016). Mereka mengalami demam, pusing, dan mual setelah menyantap sarapan dengan menu tongkol yang diduga menjadi sumber makanan yang menyebabkan keracunan.*
BEBERAPA anak korban keracunan massal menjalani perawatan di PKU Muhammadiyah Gamping, Yogyakarta, Jumat (12/2/2016). Mereka mengalami demam, pusing, dan mual setelah menyantap sarapan dengan menu tongkol yang diduga menjadi sumber makanan yang menyebabkan keracunan.*

YOGYAKARTA, (PRLM).- Sedikitnya 53 anak Panti Asuhan Nurani Insani, Dusun Sumber Gami, Balecatur, Gamping, Bantul, Yogyakarta mengalami keracunan makanan, Jumat (12/2/2016). Mereka dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah Gamping setelah mengalami gejala pusing dan muntah-muntah. Setelah dilakukan penindakan awal, belasan di antaranya harus dilakukan opname di rumah sakit dan sebagian rawat jalan. “Sekitar pukul 07.15 pihaknya menerima pasien siswa yang dibawa oleh guru dari SMP Muhammadiyah 1 Gamping. Saat dibawa ke rumah sakit, para siswa terlihat lemas dan mengeluh sakit kepala disertai muntah,” ucap dr. Arifudin, Direktur pelayanan medis RS PKU Muhammadiyah. Tak berselang lama, kata dia, puluhan anak lainnya datang dengan keluhan yang sama. Dari gejala yang dialami dan dari pemeriksaan memang ciri-cirinya alergi karena riwayat makanan yang kemungkinan bermasalah. “Bisa disebut keracunan dengan keluhan kemerahan di badan, mual, muntah dan pusing," katanya. Data dari rumah sakit, total jumlah anak yang keracunan makanan sebanyak 53 anak, di mana 15 anak harus dilakukan rawat inap, 31 anak diperbolehkan pulang dengan rawat jalan, sedangkan sisanya masih dilakukan observasi. "Yang kami takutkan adalah shock dan tensi cepat. Dengan pengobatan diharapkan tensi stabil dan normal," tuturnya. Salah seorang, pelajar SMP Muhammadiyah 1 Gamping yang juga anak asuh dari panti asuhan, Nur Fajri (14), mengatakan ia bersama puluhan temannya yang lain sarapan dengan makanan yang sudah disediakan oleh pihak panti asuhan sekitar pukul 6.00. Usai makan ia lantas bergegas mandi karena harus ke sekolah setelahnya. "Setelah mandi badan saya terasa panas dan tiba-tiba pusing disertai mual. Kondisi itu tidak hanya saja yang mengalami. Ternyata beberapa teman dari panti juga alami hal yang sama," ucapnya. Kasus keracunan saat ini ditangani Polsek Gamping. Kapolsek Kompol Agus Zainudin mengatakan, setelah pihaknya mendapat laporan dari rumah sakit bahwa ada kasus keracunan, petugas kepolisian ke rumah sakit untuk memantau keadaan dan sebagian ke panti asuhan untuk melakukan pemeriksaan. Pihaknya juga mencari sisa makanan yang dikonsumsi anak-anak tersebut saat sarapan di pondok. Kapolsek mengatakan, sisa makanan itu akan digunakan untuk bahan penyelidikan kasus keracunan massal ini. Ia juga melakukan pemeriksaan dengan meminta keterangan yang turut makan makanan yang sama tapi tidak mengalami sakit keracunan. Selain anak yang sehat, kata dia, kepolisian juga memeriksa tukang masak yang bekerja di panti tersebut. "Mereka makan nasi dengan lauk tongkol. Sisa makanan sudah kami amankan. Bumbu yang dipakai untuk meracik makanan juga kita sita dan akan kami bawa laboratorium dan BPOM,” katanya. (Wilujeng Kharisma/A-88)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat