kievskiy.org

Ulat Daun Menyerang Puluhan Hektare Tanaman Padi

ULAT daun menyerang puluhan hektare tanaman padi (foto ilustrasi).*
ULAT daun menyerang puluhan hektare tanaman padi (foto ilustrasi).*

BANYUMAS, (PRLM).- Ulat daun menyerang puluhan hektare tanaman padi yang masih berusia enam minggu di Desa Notog Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas Jawa Tengah. Petani terpaksa turun sawah untuk mengambil ulat satu persatu ulat hijau yang menempel pada daun. Petani Desa Notog Rasdi menuturkan, sedikitnya ada 48 hektare tanaman padi yang diserang ulat daun. Usia tanaman yang diserang masih muda, baru enam minggu, ulat menyerang daun padi. "Pada usia enam minggu daun padi sedang tumbuh subur, jika terkena ulat daun, dipastikan pertumbuhannya akan terganggu, kondisi ini jelas akan mempengaruhi produksi padi," tuturnya, Minggu 13 Maret 2016. Serangan ulat daun diketahui sejak satu minggu, satu rumpun ditemukan sampai lima ekor. Ulat daun sangat rakus, dalam dua hari daun padi bisa habis. Awalnya dia mengira kena serangan wereng, tapi saat ditengok satu persatu ternyata ular daun. Petani di Desa Notog memperkirakan, jika dalam waktu seminggu dibiarkan, kemungkinan tanaman padi mereka yang baru berusia sekitar dua bulan akan mati. Mengetahui persoalan tersebut, perangkat Desa Notog bersama Para petani petani kemudian turun ke lahan pertanian bersama-sama untuk mengambil ulat dari tanaman padi yang berada di lahan seluas 48 hektare. “Saat diperiksa ternyata yang ada malah banyak ulat daun nempel di padi, akhirnya kami mengambil satu per satu ulatnya. Karena terus terang saja, kami tidak punya alat untuk menyemprot hama dan juga obatnya mahal,” katanya, Menurut perangkat Desa Notog, Endah Wulandari, selama ini tanaman padi di wilayahnya jarang terkena ulat daun. “Serangan ulat daun ini dimungkinkan karena kondisi cuaca yang tidak menentu, karena hujan yang turun terkadang diselingi panas yang cukup menyengat. Kemungkinan lain, bisa terjadi karena pola tanam yang tidak serempak dan berdampak pada munculnya ulat daun,” jelasnya. Persoalan tersebut, saat ini sudah disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Banyumas. (Eviyanti/A-147)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat