/photo/2021/09/09/756727063.jpeg)
PIKIRAN RAKYAT - Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengungkapkan kendala dalam mengindentifikasi jenazah korban kebakaran Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Tangerang Banten.
Sespusdokkes Polri Kombes Pol. dr. Pramujoko mengatakan, pada dasarnya pelaksanaan operasi Disaster Victim Identification (DVI) secara teoritis tidak ada yang sulit.
Semua bisa dikerjakan dengan baik dengan gampang dan secara teoritis bisa teridentifikasi seharusnya, itu tantangan teori, tapi di tantangan praktis ada kendala yang dihadapinya.
Dia menyebutkan, tidak lengkapnya data-data antemortem dan post mortem tidak lengkap, biasanya keluarga tidak punya foto-foto yang khas tentang korban. Contohnya keluarga punya tato tapi keluarga tidak punya fotonya.
Baca Juga: Demokrat Sikapi Undangan Ulang Tahun Versi KLB Deli Serdang: Memalukan
Sementara, sisi dari sisi post mortem terkadang jenazah korban tidak ada yang utuh.
"Kendala yang kita hadapi tidak lengkapnya data-data antemortem,bjadi ada 2 data post mortem dan data antemortem tidak lengkap," katanya dalam konferensi pers di RS Polri, Jumat, 10 September 2021.
Namun ia menegaskan, dengan emajuan teknologi yang dimiliki melalui pemeriksaan tes DNA, kendala itu bisa teratasi.
"Contohnya misalnya ada dua warga negara asing itu seharusnya tidak harus mereka datang. Mereka juga bisa diperiksa di luar negeri juga nanti akan kita bandingkan dengan pemeriksaan korban yang ada di sini," ucapnya.