kievskiy.org

12 Sungai Lintas Kabupaten Kritis

ALIRAN Sungai Winongo, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Minggu, 25 September 2016 yang kondisinya sudah dangkal dan sering menjadi pemicu terjadinya banjir di Bantul akibat luapan sungai tersebut. Warga meminta adanya normalisasi saat memasuki musim penghujan seperti sekarang ini.*
ALIRAN Sungai Winongo, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Minggu, 25 September 2016 yang kondisinya sudah dangkal dan sering menjadi pemicu terjadinya banjir di Bantul akibat luapan sungai tersebut. Warga meminta adanya normalisasi saat memasuki musim penghujan seperti sekarang ini.*

YOGYAKARTA, (PR).- Hampir seluruh sungai lintas kabupaten yang mengalir melewati Kabupaten Bantul dinyatakan dalam kondisi kritis. Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Operasional dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Dinas Sumber Daya Air (SDA) Bantul Wagiyo.

Ia mengakui dari total 12 sungai lintas kabupaten, baik sungai besar maupun kecil yang melintasi Bantul, hampir semuanya kini memang tengah dalam kondisi kritis. “Itulah sebabnya, mutlak segera dilakukan normalisasi,” katanya.

Wagiyo mengaakan, kondisi kritis sungai-sungai itu diantaranya memang disebabkan oleh adanya penyempitan di hampir seluruh titik bantaran sungai-sungai itu. Selain itu, pendangkalan akibat menumpuknya sedimentasi pun juga berimbas pada menurunnya daya tampung sungai terhadap air.

Diantara beberapa sungai yang menurutnya kini tengah dalam kondisi sangat kritis itu antara lain Sungai Winongo, Sungai Code, Sungai Gajahwong, Sungai Opak, Sungai Bedog, dan sejumlah sungai-sungai kecil macam Sungai Gawe dan Sungai Celeng. Kritisnya kondisi sungai itu jelas mengancam puluhan desa yang ada di sekitarnya. “Yang paling mengkhawatirkan adalah Sungai Winongo,” tuturnya.

Berdasarkan data yang dimiliki oleh Dinas SDA, di sepanjang Sungai Winongo saja, terdapat setidaknya 15 desa dari 7 kecamatan. Kondisi itu memang diperparah dengan beberapa kondisi pintu air yang rusak oleh terjangan sampah.

Oleh sebab itu, normalisasi menurutnya mutlak diperlukan. Hanya saja, sayangnya normalisasi sungai-sungai itu sepenuhnya menjadi kewenangan dari Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak (BBWSO). Namun, kata dia, tak mudah dalam mengusulkan normalisasi sungai kepada pihak BBWSO.

Menurut Wagiyo, usulan normalisasi itu nyaris selalu dilakukannya setiap tahun. “Tapi nyatanya sampai hari ini tidak ada respon,” ujarnya.

Hal Senada juga diungkapkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul. Ia bahkan meminta agar masyarakat yang ada di tepi sungai tersebut meningkatkan kewaspadaannya. Pasalnya, seperti tahun sebelumnya meski di Bantul tidak turun hujan, warga yang tinggal di sekitar sungai selalu terkena dampak banjir kiriman.

Berdasarkan data yang dimilikinya, setidaknya ada tiga sungai besar yang sangat berpotensi terjadi banjir, yakni Sungai Winongo, Sungai Code dan Sungai Bedog. Bila debit aliran air tinggi limpasannya bisa meluap ke perkampungan sekitar. Pun begitu, perlu diwaspadai pula pecahan anak sungai Opak, Oya dan Gajah Wong yang banyak melewati kampung-kampung.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat