kievskiy.org

Pengungsi Aceh Ditargetkan Pulang 30 Desember

Dari kanan ke kiri. Kepala BNPB Willem Rampangilei, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung menjelaskan hasil Rapat Terbatas membahas Penanganan Bencana Gempa Bumi Aceh di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat 16 Desember 2016.
Dari kanan ke kiri. Kepala BNPB Willem Rampangilei, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung menjelaskan hasil Rapat Terbatas membahas Penanganan Bencana Gempa Bumi Aceh di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat 16 Desember 2016.

JAKARTA, (PR).- Pemerintah menargetkan, semua pengungsi di Aceh harus kembali ke rumah masing-masing paling lambat 30 Desember 2016. Para pengungsi yang terdata juga akan mendapat jaminan hidup selama 90 hari per 1 orang dikali Rp 10.000. "Semua data yang berkaitan dengan pengungsi akan dikoordinasikan oleh BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) berkoordinasi dengan kementerian atau lembaga terkait," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani setelah rapat terbatas membahas 'Penanganan Bencana Gempa Bumi Aceh' di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat 16 Desember 2016. Puan menjelaskan, sesuai hasil rapat, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bertugas meratakan dan membersihkan fasilitas umum dan fasilitas sosial untuk segera dibangun. Pembangunan akan dilakukan sesuai data yang akurat dan dengan akuntabilitas keuangan negara yang baik. "Pembersihan dan pembangunan adalah salah satu cara untuk menghilangkan trauma bagi masyarakat. Sehingga tidak melihat bahwa di wilayahnya terjadi reruntuhan atau kerusakan yang berat," kata Puan. Pada awal Januari 2017 pun, anak-anak mulai masuk sekolah. Sehingga pemerintah akan menetapkan mana saja wilayah yang memerlukan tenda darurat untuk anak-anak sekolah, mana saja sekolah yang membutuhkan sekolah semi permanen dan mana saja sekolah yang memerlukan sekolah permanen. Langkah itu dilakukan, kata Puan, karena untuk membangun sekolah secara permanen membutuhkan waktu hingga satu tahun. Dengan cara itu, proses belajar dan mengajar tidak akan terganggu. Di tempat yang sama Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono mengatakan membersihan wilayah dari puing-puing dampak bencana berkaitan dengan banyak aset negara, seperti kantor, sekolah, dan lainnya, itu sebabnya PUPR akan melibatkan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintah dan Pembangunan Daerah ( TP4D) dari Kejaksaan Agung, Tim Pendampingan Percepatan Pembangunan dan Kepolisian. "Kami menargetkan satu atau dua minggu ini semua selesai untuk pembersihan, kemudian kita bikin sekolah-sekolah sementara, diharapkan akhir Januari minimal selesai semua sekolah sementara ini, sambil kita membuat sekolah yang permanen," kata Basuki. Dia memperkirakan, ada sekitar 150-200 sekolah yang rusak yang harus dibangun kembali. Sekalipun PUPR yang membangunnya, Basuki mengatakan BNPB tetap menjadi koordinator jika ada pihak-pihak yang ingin terlibat membantu pembangunan. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan Kementerian Sosial tinggal menunggu data BNPB sesuai dengan data rumah rusak dan berapa anggota keluarganya. Dari data itu, setiap orang akan menerima per hari 10.000. "Dikali 90 hari jadi Rp 900.000 per jiwa," katanya. Berkaitan dengan psikososial, Khofifah mengatakan para pengungsi tidak ingin ditinggalkan oleh tim konselor yang sekarang sudah mendampingi mereka. Sehingga, tim terapi psikososial diperkirakan akan di lapangan sampai tiga bulan ke depan. Kepala BNPB Willem Rampangilei mengatakan jumlah pengungsi tercatat 85.000 orang. Namun, jumlah pengungsi yang terdampak langsung karena bencana, sekitar 15.000 orang. Sementara untuk pembangunan kembali rumah, BNPB melakukan verifkasi hari per hari. "Kalau satu hari 200 yang dikasih, 200 di-SK-kan semua, maka pemerintah bisa menyalurkan bantuan dana stimulan yang Rp 40 juta dengan pendampingan dari Kementerian PUPR tentang struktur pembangunan rumah dan sebagainya," kata Willem.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat