kievskiy.org

Lawan Media Abal-abal, Dewan Pers Akan Beri Barcode

JAKARTA, (PR).- Dewan Pers akan memberikan barcode kepada media massa yang sudah diverifikasi untuk melawan media abal-abal yang menyebarkan berita bohong atau hoax. "Nanti ada barcode-nya, bahwa media ini terpercaya, terverifikasi di Dewan Pers. Ini juga bertujuan meminimalisasi masyarakat yang dirugikan oleh pemberitaan," kata Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo kepada Antara di Jakarta, Rabu 4 Januari 2017. Ia menuturkan, barcode itu nantinya dapat dipindai dengan telefon pintar yang terkoneksi dengan data Dewan Pers yang menunjukkan data-data media terverifikasi seperti penanggung jawab serta alamat kantornya. Langkah pemberian barcode itu akan dilakukan secara bertahap mulai 9 Februari 2017 saat penyelenggaraan Hari Pers Nasional di Ambon. Barcode yang kini masih dalam proses perancangan itu bukan berbentuk garis-garis, melainkan kotak-kotak atau yang baisa disebut QR Code. "Saat ini masih dirancang karena perlu melibatkan Kementerian Komunikasi dan Informatika karena setiap media beda-beda," ujar Yosef. Hal yang menjadi pertimbangan, ujar dia, antara lain adalah pilihan harus terkoneksi dengan International Standar Book Number (ISBN) sementara biasanya ISBN untuk buku sedangkan media daring tidak memiliki ISBN. Dewan Pers juga sedang mempelajari penerapannya untuk televisi dan radio. Setelah barcode diluncurkan, Dewan Pers juga akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai penggunanya. Pemberian barcode, menurut dia, pertama kali diterapkan di Indonesia karena media abal-abal hanya ada di Indonesia dan jika berhasil, langkah itu akan menjadi proyek percontohan. "Kalau berhasil, ini bisa menjadi cerita sukses ketika Indonesia menjadi tuan rumah World Press Freedom Day pada Mei 2017," kata Yosef.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat