kievskiy.org

Mayoritas Proyek Pembangunan Nasional Baru di Tahap Konstruksi

Petugas membongkar bangunan di area yang akan digunakan untuk Bandara Internasional Kulonprogo di Temon, Kulonprogo, DI Yogyakarta, Kamis,13 April 2017 lalu. Proyek pembangunan tahap pertama bandara internasional yang ditarget selesai pada pertengahan 2019 itu saat ini tengah memasuki tahapan pembongkaran bangunan dan pembersihan lahan.*
Petugas membongkar bangunan di area yang akan digunakan untuk Bandara Internasional Kulonprogo di Temon, Kulonprogo, DI Yogyakarta, Kamis,13 April 2017 lalu. Proyek pembangunan tahap pertama bandara internasional yang ditarget selesai pada pertengahan 2019 itu saat ini tengah memasuki tahapan pembongkaran bangunan dan pembersihan lahan.*

JAKARTA, (PR).- Mayoritas proyek dan program strategis nasional dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo baru berada dalam tahap konstruksi. Kurang lebih masih ada waktu 2 tahun sebelum Pilpres 2019 bagi Jokowi untuk menuntaskan proyek-proyek dan program pemerintah. Membuka rapat terbatas evaluasi proyek dan program strategis nasional di Kantor Presiden, Jokowi menyebutkan, ada 94 proyek atau 42 persen yang telah masuk ke dalam tahap konstruksi dari keseluruhan proyek sebanyak 225 proyek. Sementara proyek yang telah selesai jumlahnya ada 20 proyek atau sekitar 9 persen. Adapun proyek yang masih ada dalam tahap perencanaan ada 83 proyek atau 37 persen. "Kami sudah melakukan evaluasi pelaksanaan proyek strategis nasional di 22 provinsi. Dan selalu saya tekankan bahwa seluruh proyek strategis nasional yang telah direncanakan harus betul-betul dimonitor, betul-betul diawasi, dan juga dipastikan sejauh mana kemajuan pelaksanaan di lapangan," ujarnya, Rabu, 3 Mei 2017. Jokowi menambahkan, telah mendapatkan laporan bahwa terdapat 7 persen yang diusulkan untuk dikeluarkan dari PSN dan ada usulan penambahan 55 proyek strategis nasional yang baru serta satu program. "Terkait dengan penambahan proyek strategis nasional yang baru, saya ingin mengingatkan beberapa hal. Yang pertama saya minta PSN yang baru diusulkan bukan semata-mata daftar panjang keinginan dari setiap kementerian atau lembaga. Tapi, betul-betul harus diseleksi dengan ketat," ujarnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat