kievskiy.org

Qatar-RI Konsentrasi di Bidang Kesehatan dan Infrastruktur

EMIR Qatar Tamim bin Hamad Al Thani menanam pohon dengan disaksikan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Selasa, 18 Oktober 2017. *
EMIR Qatar Tamim bin Hamad Al Thani menanam pohon dengan disaksikan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Selasa, 18 Oktober 2017. *

BOGOR, (PR).- Dalam kunjungan kenegaraan Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani ke Indonesia, Selasa, 18 Oktober 2017, ada 5 nota kesepahaman yang telah terjalin dengan pemerintah. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan kerjasama ekonomi dengan Qatar akan berkonsentrasi di bidang infrastruktur dan kesehatan.  

Jokowi mengatakan, 5 nota kesepahaman itu telah ditandatangani oleh kedua kepala negara. Terkait dengan nota kesepahaman ini, Jokowi berujar, kedua negara sepakat memperkuat kerjasama dan menjaga persatuan umat guna menghadapi berbagai tantangan  yang ada.

Adapun nota kesepahaman itu mencakup tentang pembentukan sidang komisi bersama, transportasi udara, pendidikan, pemuda dan olah raga serta kesehatan.

Dia mengatakan, kedua negara telah sepakat untuk segera menindaklanjuti poin-poin pembahasan di dalam pertemuan bilateral. “Kunjungan Emir Tamim bin Hamad Al Thani sangat penting dan merupakan kunjungan pertama Emir ke Indonesia,” katanya.

Hubungan diplomatik Indonesia-Qatar telah berlangsung selama 41 tahun. Dalam kunjungan kenegaraan Qatar, Emir Tamim juga membawa delegasi bisnisnya. Delegasi yang jumlahnya, menurut Jokowi, sangat besar.  Jokowi juga saat itu mengajak Qatar untuk terus meningkatkan investasinya di Indonesia.

Menurutnya, saat ini telah ada dua bentuk kerjasama dengan Qatar di bidang energi. Kerjasama pertama adalah ketika BUMN Qatar, Nebras Power, berinvestasi di PT Payton Energy senilai 1,3 miliar dollar AS. Kemudian, kerjasama kedua, ketika Qatar berinvestasi di PT Pembangkit Jawa-Bali dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap Sumatera Bagian Utara (PLTGU Sumbagut) 134 senilai 1 milliar dollar AS.  

Sementara itu, Tamim mengatakan, telah sepakat dengan presiden untuk membentuk sebuah tim kerja yang berfungsi menindaklanjuti kesepakatan-kesepakatan yang telah terjalin. Dia mengaku, mengharapkan ada hasil positif yang bisa dicapai dari kunjungannya ke Indonesia.

Selain membahas mengenai kesepakatan-kesepakatan dengan Indonesia, Tamim mengatakan, telah membahas beberapa isu lain yang berkaitan dengan pengungsi Rohingnya di Myanmar serta blokade Qatar. Terkait dengan isu Rohingnya, Tamim menyatakan akan turut berperan memberikan bantuan kemanusiaan dan meminta pemerintah Myanmar menyelesaikan persoalan dengan baik.  

Terkait dengan blokade Qatar, Tamim mengaku, telah membahas mengenai efek kemanusiaan dari blokade terhadap Qatar maupun bangsa-bangsa di negara Teluk secara umum. Qatar dikatakannya siap dan bersedia mencari solusi damai. “Qatar terbuka untuk membuka ruang negosiasi, ruang diskusi, bersama dengan seluruh pihak dan khususnya untuk memberikan penghormatan untuk kedaulatan semua negara,” ujarnya. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat