PIKIRAN RAKYAT - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj meminta pemerintah dan aparat harus menegakkan hukum secara objektif tanpa pandang bulu. Dia juga meminta hukuman harus diberikan berdasarkan bobot kesalahannya.
Hal itu disampaikan Said Aqil saat menyampaikan arahan pada acara pembukaan musyawarah kerja wilayah dan pelantikan pengurus Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) di Kota Palu, Jumat, 29 Oktober 2021
"Siapapun yang salah tangkap. Siapapun yang benar harus dibela dan dilindungi. Siapapun dia," ujarnya, seperti dikutip dari Antara.
Baca Juga: Laporan: Agen Intel AS Akui Asal Usul Covid-19 Sebenarnya Tak akan Pernah Diketahui
Said Aqil kemudian mencotohkan bagaimana Nabi Muhammad SAW bersikap tegas dan objektif serta tidak pandang bulu dalam menegakkan hukum kepada siapapun tanpa memandang suku maupun agama ketika menjadi pemimpin.
Bahkan kata dia, Nabi sendiri akan menghukum anaknya sendiri jika terbukti bersalah atau melanggar aturan hukum Islam
Untuk itu, Said Aqil berharap sikap tegas Nabi itulah yang harus diterapkan para pejabat, pemangku kebijakan, kepala derah di Sulteng maupun di Indonesia.
"Bukan melihat berdasarkan suku atau agamanya. Yang dilihat adalah kebenaran, keadilan, kejujuran, amanah. Mudah-mudahan penegakan hukum di Sulteng juga begitu," ujarnya.
Baca Juga: Kembalikan Cek Rp35,5 Miliar, Petugas Kebersihan Bandara Soetta: Besar-Kecil Bukan Milik Kami
Selain itu, Said Aqil juga meminta seluruh umat Islam terutama warga NU dan pengurus NU di Sulteng agar menjaga keharmonisan antar umat beragama dan tidak bermusuhan.