kievskiy.org

Demi Pembangunan Berkelanjutan, Indonesia Butuh Banyak Investasi Ilmu

Pembangunan salah satu apartemen.*
Pembangunan salah satu apartemen.*

JAKARTA, (PR).- Direktur dan Perwakilan UNESCO Jakarta Shahbaz Khan menilai Indonesia perlu lebih banyak berinvestasi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030.

Sebagai negara terbesar di Asia Tenggara dengan pertumbuhan ekonomi tinggi, Indonesia masih menghadapi salah satu tantangan besar yakni keluar dari kelompok negara berpendapatan menengah.

Agar terbebas dari "middle income trap", Indonesia harus mengembangkan basis data yang berasal dari riset dan pengembangan teknologi untuk menunjang kehidupan masyarakatnya. Hal tersebut diungkapkan Khan dalam Pertemuan Koordinasi Strategis Regional UNESCO bertajuk "Sains untuk Memampukan dan Memberdayakan Asia Pasifik bagi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan" di Jakarta, Senin, 30 Juli 2018.

"Karena itu Indonesia perlu berinvestasi pada ilmu pengetahuan dan teknologi terutama anak-anak mudanya, agar mereka lebih bersemangat mengembangkan teknologi informasi dan sistem daring," tutur dia, seperti dilansir Kantor Berita Antara.

Indonesia tertinggal jauh dari Korea Selatan sebagai negara yang menempati peringkat pertama dalam hal investasi terhadap riset dan pengembangan, berdasarkan data UNESCO Institute for Statistics.

Dengan 6.856 periset setiap satu juta penduduk, Korea menggunakan 4,3 persen PDB atau sebesar 73 miliar dolar AS untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sementara Indonesia hanya memiliki 89 periset setiap satu juta penduduk, dengan 0,1 persen PDB atau senilai 2 miliar dolar AS digunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Fakta ini, menurut Khan, menunjukkan bahwa Indonesia perlu lebih mendorong bidang riset dan pengembangan dan mengoptimalkan peran universitas juga institusi seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk menemukan solusi atas berbagai tantangan yang dihadapi bangsa, dalam kaitannya dengan pencapaian SDGs.

Pelestarian lingkungan, pengelolaan air bersih, penyediaan lapangan kerja, dan manajemen risiko bencana adalah beberapa upaya yang dapat ditingkatkan melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat