kievskiy.org

ITB Bantu Bangun Hunian Sementara untuk Korban Gempa dan Tsunami Palu

SEJUMLAH personel Tim SAR menggali reruntuhan bangunan dan rumah untuk menemukan korban di lokasi likuifaksi Balaroa Palu, Sulawesi Tengah, Kamis 11 Oktober 2018. Memasuki hari ke-14 pascagempa, tsunami dan likuifaksi di Palu, Donggala, dan Sigi, pemerintah menghentikan proses evakuasi korban, sedangkan tanggap darurat diperpanjang hingga dua pekan ke depan.*
SEJUMLAH personel Tim SAR menggali reruntuhan bangunan dan rumah untuk menemukan korban di lokasi likuifaksi Balaroa Palu, Sulawesi Tengah, Kamis 11 Oktober 2018. Memasuki hari ke-14 pascagempa, tsunami dan likuifaksi di Palu, Donggala, dan Sigi, pemerintah menghentikan proses evakuasi korban, sedangkan tanggap darurat diperpanjang hingga dua pekan ke depan.*

BANDUNG, (PR).- Institut Teknologi Bandung membentuk tim satgas yang membantu proses tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi setelah gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah.

Bersama Pusat Studi Gempabumi Nasional (PuSGeN) -Kementerian PUPR, LIPI dan lembaga lainnya, tim awal ITB berangkat menuju Palu pada Selasa 9 Oktober 2018. Selain meneliti, tim juga melakukan survei lokasi untuk tim selanjutnya dari ITB. 

Tim awal gabungan ITB dan PuSGeN ini di antaranya terdiri atas ahli Geoteknik, yaitu Dr. Hamzah Latief dari KK Oceanografi, Dr. Irwan Meilano dari Geodesi, Dr. Astyka Pamumpuni dari Geologi, Dr. Indra Gunawan dari Geofisika, Prof. Masyhur Irsyam dan Adhika Sahadewa, Ph.D., dari KK Rekayasa GeoTeknik FTSL. Para ahli tersebut akan berfokus pada survei dampak dari tsunami, meneliti sesar Palu-Koro penyebab gempa, survei longsoran dan likuifaksi.

"Keberangkatan tim awal ini bertujuan untuk membantu pemerintah dalam hal ini Kementerian PUPR dan mudah-mudahan data yang kita peroleh bisa digunakan oleh kementerian lainnya juga," kata Sekretaris bidang Pengabdian Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ITB Irwan Meilano melalui siaran pers yang diterima "PR", Selasa 16 Oktober 2018.

Dalam survei-survei tersebut, ITB bekerjasama dengan pemerintah, instansi dan lembaga penelitian guna menyediakan data dasar untuk keperluan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa. Setelah itu, tim lanjutan akan datang untuk fokus pada membantu pembuatan hunian sementara serta sanitasi pascabencana.

"Persoalan besar di sini adalah rumah relokasi, yaitu mencari hunian sementara yang aman terutama dari bahaya longsoran juga likuifaksi serta gempa-gempa susulan. Itu yang sedang kami cari. Semoga data yang dikumpulkan dapat membantu pemerintah untuk keperluan ini," katanya.

Tim berencana melakukan pemetaan wilayah kerusakan melalui foto udara menggunakan drone. Tim tersebut dapat melakukan pemetaan cepat dalam rangka menyediakan peta untuk proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa. Selain itu, tim juga membantu penyediaan alat penjernih air. 

Kerja sama 

Selama melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di Palu, ITB akan bekerjasama dengan Universitas Tadulako (Untad) sebagai mitra dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa. Utamanya untuk penyediaan hunian sementara. Pertemuan awal telah dilakukan kemarin bersama ketua LPPM Untad.

"Tim pembuatan hunian sementara tersebut akan bekerjasama dengan Universtias Tadulako, juga dalam hal persoalan sanitasi karena itu menjadi persoalan yang klasik di daerah pengungsian bencana. Jadi tim hunian sementara itu akan bekerjasama dengan tim sanitasi," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat