kievskiy.org

Roundup Banjir Sintang: Sengkarut Perencanaan Wilayah dan Eksploitasi Alam di Kalimantan Barat di Luar Kendali

Kondisi terkini Banjir Sintang Kalimantan Barat.
Kondisi terkini Banjir Sintang Kalimantan Barat. /Dok. Kementerian PUPR

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan banjir yang menerjang Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat terjadi akibat kerusakan lingkungan. Menurutnya, kerusakan lingkungan berlangsung cukup lama sehingga membuat Sungai Kapuas meluap pada saat terjadi hujan ekstrem.

Jokowi menyebutkan, kerusakan lingkungan di Kabupaten Sintang harus dihentikan karena menjadi sumber utama penyebab banjir di daerah tersebut.

"Itu kan karena kerusakan catchment area, daerah tangkapan hujan yang juga (terjadi) berpuluh-puluh tahun dan itu harus kita hentikan karena memang masalah utamanya ada di situ. Hingga kapuas luber karena daerah tangkapan hujannya rusak," katanya saat ditemui di Serang, Selasa, 17 November 2021, lalu.

Jokowi memastikan, pemerintah akan membangun persemaian dan penghijauan di Kalimantan Barat sebagai upaya pengendalian banjir agar peristiwa yang terjadi saat ini tidak terulang kembali.

Baca Juga: Kebiasaan Gala Anak Vanessa dan Bibi yang Dinilai Aneh, Fuji: Aku Bingung kok Tiba-tiba Manggilnya Beda

Di samping itu, menurut kepala negara, banjir yang menerjang di Kabupetan Sintang karena adanya hujan ekstrem yang terjadi belakangan ini.

Akan tetapi, berdasarkan peta analisis sifat hujan dasarian I BMKG pada bulan November 2021, sebagian besar wilayah Provinsi Kalimantan masih berada pada ambang batas normal dengan persentase 85-115 persen.

Juru Kampanye Hutan Greeanpeace Arie Rompas melihat, fenomena banjir di Kalimantan Barat ini tidak lain karena adanya deforestasi yang terjadi secara besar-besaran. Arie juga mengamini bahwa kerusakan alam yang terjadi di Kalimantan sudah berlangsung lama sebagaimana disampaikan kepala negara.

Dalam penjelasannya, luas DAS (Daerah Aliran Sungai) Kapuas yang mencapai 10 juta hektare kini tersisa 4,23 juta ha. Penyebabnya tidak lain karena deforestasi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat