kievskiy.org

Kemenlu Benarkan Video WNI yang Disandera Abu Sayyaf

ANAK Buah Kapal korban penyanderaan kelompok bersenjata di Filipina Selatan, Usman Yunus (tengah) bersama istri dan putrinya serta kerabatnya tiba di Kementerian Luar Negeri, Jakara, Kamis, 13 Desember 2018 lalu. Usman Yunus diculik dan disandera oleh kelompok bersenjata di perairan dekat Pulau Gaya, Samporna, Sabah, Malaysia pada 11 September 2018.*/ANTARA
ANAK Buah Kapal korban penyanderaan kelompok bersenjata di Filipina Selatan, Usman Yunus (tengah) bersama istri dan putrinya serta kerabatnya tiba di Kementerian Luar Negeri, Jakara, Kamis, 13 Desember 2018 lalu. Usman Yunus diculik dan disandera oleh kelompok bersenjata di perairan dekat Pulau Gaya, Samporna, Sabah, Malaysia pada 11 September 2018.*/ANTARA

JAKARTA, (PR).- Kementerian Luar Negeri RI mengonfirmasi bahwa video yang beredar di Malaysia menunjukkan seorang pria meminta tolong, adalah salah satu warga negara Indonesia yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina.

Pria dalam video tersebut diidentifikasi sebagai Samsul Sangunim, yang diculik di Pulau Gaya, Semporna, Malaysia pada 11 September 2018 bersama satu WNI lain yaitu Usman Yunus.

Usman berhasil melarikan diri dari penculiknya pada 5 Desember dan telah dipersatukan kembali dengan keluarganya di Indonesia.

"Sejak penyanderaan WNI pertama kalinya pada 2016, penyebaran video semacam ini sudah beberapa kali dilakukan oleh penyandera," kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Lalu Muhammad Iqbal melalui pesan singkat yang diterima di Jakarta, Sabtu, 5 Januari 2018, seperti dilansir Kantor Berita Antara.

Dalam video berdurasi sekitar 10 detik itu, Samsul yang hanya mengenakan celana pendek berwarna merah muda tampak menangis sambil berkata "tolong saya, Bos, tolong saya, Bos, tolong...,".

Samsul berlutut di dalam lubang yang baru digali, sementara di belakangnya tampak dua orang berdiri dan menodongkan senjata laras panjang yang diarahkan padanya.

Menurut sumber-sumber yang berbasis di Filipina, video itu dikirim oleh kelompok Abu Sayyaf ke pemilik kapal penangkap ikan untuk meminta uang tebusan untuk pembebasan Samsul.

Samsul ditahan bersama dengan tiga korban penculikan lainnya yaitu seorang warga Malaysia dan dua orang warga Indonesia yang ditangkap oleh orang-orang bersenjata dari kapal penangkap ikan di perairan dekat dengan rantai pulau-pulau Tawi Tawi di Filipina.

Dipercayai bahwa sebagian besar negosiasi untuk para sandera dilakukan secara langsung dengan keluarga atau pemilik kapal.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat