BANDUNG, (PR).- Sejak dibentuk pada 7 Desember 2018 lalu, Jabar Saber Hoaks kerap mendapatkan aduan dari masyarakat mengenai informasi baik yang beredar di media sosial maupun via pesan pendek telefon seluler.
Tim Jabar Hoaks mengategorikan setiap laporan yang diterimanya menjadi tiga kategori yakni hoaks, disinformasi, dan misinformasi. Tidak jarang, isu yang tersebar adalah isu lama yang yang kembali diangkat.
Pesan berantai tentang masa kedaluarsa tabung elpiji adalah contohnya. Tim Jabar Saber Hoaks menyebut bahwa kabar itu adalah isu lama yang diangkat kembali. Isu yang sama pernah beredar pada 2016 lalu. Narasinya sama, hanya tahunnya yang diubah.
Kabar tersebut berisi angka yang tertulis di badan tabung dan dihubungkan dengan ledakan tabung elpiji 50 kg di gerai waralaba makanan cepat saji di Pondok Melati Bekasi pada Oktober 2016.
Contoh isu lama lainnya yang kembali disebar adalah kabar akan diadakannya razia kendaran bermotor di berbagai tempat. Pesan itu bahkan menyebutkan secara rinci waktu dan lokasi razia yang akan dilakukan polisi.
Polisi pun sudah memastikan bahwa pesan berantai melalui Whatsapp tentang adanya razia di kawasan Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadetabek) merupakan hoaks.
Pada 11 Januari 2019 lalu, hoaks itu tersebar kembali tetapi dengan tanggal yang berbeda. Menanggapi kabar yang beredar, Polda Yogyakarta mengklarifikasi hal tersebut.
Akun Instagram @poldajogja memberi klarifikasi bahwa berita tersebut adalah hoaks.
Sebagian besar laporan masyarakat kepada Jabar Saber Hoaks merupakan isu lama. Jabar Saber Hoaks juga dibanjiri permintaan klarifikasi tentang isu-isu lama.