kievskiy.org

Armada Sedikit dan Kurangnya Kesadaran Masyarakat, Sampah di Kota Serang Menumpuk

ASISTEN Daerah II Kota Serang, Poppy Nopriadi, memaparkan dalam kegiatan Edukasi Pengelolaan Sampah di Walantaka, Selasa, 2 April 2019. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah mengakibatkan penumpukan sampah di Kota Serang dan volume sampah yang terus meningkat di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Cilowong.*/RIZKI PUTRI/KB
ASISTEN Daerah II Kota Serang, Poppy Nopriadi, memaparkan dalam kegiatan Edukasi Pengelolaan Sampah di Walantaka, Selasa, 2 April 2019. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah mengakibatkan penumpukan sampah di Kota Serang dan volume sampah yang terus meningkat di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Cilowong.*/RIZKI PUTRI/KB

SERANG, (PR).- Pemerintah Kota (Pemkot) Serang kekurangan armada atau mobil pengangkut sampah. Dari kebutuhan total 150 armada, namun hanya 30 armada pengangkut sampah yang dimiliki.

Kondisi itu mengakibatkan tumpukan sampah di beberapa lokasi di Kota Serang tak habis-habis. Dalam satu hari, Kota Serang sendiri dapat menghasilkan sampah sebanyak 1.500 meter kubik. Namun, 30 armada yang tersedia itu hanya mampu mengangkut sekitar 715 meter kubik per harinya.

Meresponi itu, Asisten Daerah (Asda) II Kota Serang, Poppy Nopriadi, justru mengarahkan masalah itu pada kurangnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah. Hal itu mengakibatkan penumpukan sampah di Kota Serang dan volume sampah yang terus meningkat di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Cilowong.

"Kesadaran masyarakat di Kota Serang ini masih kurang. Banyaknya penumpukan sampah di sejumlah titik di Kota Serang menjadi bukti bahwa masyarakat belum sepenuhnya sadar akan pentingnya pengelolaan sampah di lingkungan mereka," katanya dalam acara Edukasi Pengelolaan Sampah di Walantaka, Selasa, 2 April 2019, seperti dilaporkan Rizki Putri dari Kabar Banten.

Ia mengatakan, penumpukan sampah yang terjadi di Ibukota Provinsi Banten ini juga disebabkan oleh masyarakat yang kurang peduli terhadap lingkungan. Bahkan, jika masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi, penumpukan sampah ini tidak akan terjadi.

"Sebenarnya masyarakat ikut andil dalam penumpukan sampah ini. Jika kesadaran masyarakat tinggi untuk mengelola sampah agar tidak menumpuk, saya rasa itu sudah cukup membantu dalam mengurangi penumpukan sampah selama ini," ujarnya.

Pengelolaan sampah yang benar akan menghasilkan uang

Ia juga menjelaskan, apabila masyarakat sadar dan mau mengelola sampah dengan benar, sampah itu pun bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah yang cukup menggiurkan. Akan tetapi, hal itu tentunya harus dilakukan dengan pengelolaan yang baik dan benar.

Sementara, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang, Tendian, mengatakan, edukasi pengelolaan sampah organik dan organik ini dapat mengurangi penumpukan sampah dan meningkatkan kesadaran masyarakat Kota Serang. "Saya berharap edukasi ini mampu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk pengolahan sampah yang bisa menjadi ladang penghasilan," ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat