kievskiy.org

Ibu Kota Baru Diputuskan harus di Luar Jawa

Ilustrasi*/DOK. PR
Ilustrasi*/DOK. PR

JAKARTA, (PR).- Rencana pemindahan ibu kota kembali ditindaklanjuti. Kali ini, diputuskan bila lokasi kepindahan ibu kota harus di luar Pulau Jawa. 

Keputusan itu dihasilkan dalam rapat terbatas antara Presiden Joko Widodo dengan kabinetnya di Kantor Presiden, Senin, 29 April 2019. Agenda utama dalam ratas tersebut adalah mendengarkan hasil kajian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional mengenai pemindahan ibu kota. 

Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, sempat menawarkan tiga alternatif terkait pemindahan ibu kota dalam ratas. Pertama, ibu kota tetap di Jakarta. Dengan catatan, kawasan sekitar Istana Presiden dan Monumen Nasional hanya diperuntukkan bagi kantor-kantor kementerian/lembaga. Kedua, ibu kota dipindahkan dalam radius antara 50 sampai 70 kilometer dari Jakarta. Ketiga, memindahkan ibu kota ke luar Pulau Jawa. 

Bambang mengatakan, alternatif kedua dirasakan cocok. Akan tetapi, Jokowi mengarahkan bahwa rencana kepindahan ibu kota juga harus melihat jumlah penduduk, sumbangan ekonomi serta daya dukung Pulau Jawa. Intinya, daya dukung Jawa dianggap sudah sangat terbatas terkait pembangunan kota baru seperti ibu kota untuk ke depannya. 

"Penduduk Pulau Jawa adalah 57 persen dari keseluruhan penduduk atau sekitar 150 juta jiwa. Kemudian, ekonomi Jawa juga menyumbang 58 persen bagi perekonomian nasional. Tetapi, daya dukungnya terbatas. Apalagi, sudah begitu banyak lahan produktif pertanian yang sudah beralih fungsi menjadi wilayah perumahan dan properti," katanya. 

Atas dasar itulah, dalam ratas diputuskan bila ibu kota baru harus berada di luar Pulau Jawa. Ia mengatakan, pembangunan ibu kota baru akan menjadi beban bila lokasinya masih di Jawa. Selain itu, pembangunan ibu kota baru yang masih berada di Jawa dianggap tidak akan membuat orientasi pembangunan lebih Indonesiasentris ke depannya.

"Jadi, ini barangkali keputusan penting yang dilahirkan hari ini dan tentunya akan dilanjutkan dengan ratas berikutnya yang akan bicara lebih teknis. Bicara tentang desain dan bicara mengenai masterplan dari kota itu sendiri," tuturnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat