kievskiy.org

Bandar Judi Mengintai Pelaksanaan Pilkades

KAPOLRES Banyumas, AKBP Bambang Yudhantara Salamun.*/EVIYANTI/PR
KAPOLRES Banyumas, AKBP Bambang Yudhantara Salamun.*/EVIYANTI/PR

PURWOKERTO, (PR).- Menjelang pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak  2019 yang akan diikuti 267 desa se Kabupaten Banyumas Jawa Tengah,  Polres Banyumas  mengantisipasi  bandar judi atau botoh yang kemungkinan bakal bergerilya selama Pilkades berlangsung.

"Munculnya botoh, judi Pilkades selama gelaran Pilkades sangat mungkin, kami sudah mengantisipasi, dengan menurunkan  tim intel Polres Banyumas.  Sebagai upaya cegah dini terjadinya judi dalam Pilkades," kata Kapolres Banyumas, AKBP Bambang Yudhantara Salamun, Senin 1 Juli 2019.       
 
Sebelumnya,  Polres Banyumas   mengimbau masyarakat untuk tidak bermain judi dalam Pilkades serentak  yang akan digelar pada 23 Juli.  Total ada 257 desa yang akan melaksanakan pilkades.

Terkait dengan pengamanan, pihaknya  sudah memetakan persoalan dan kerawanan yang kemungkinan muncul di masih-masing desa, dengan demikian polisi bisa membuat rencana pengamanannya.

Lebih lanjut Kapolres menambahkah bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polda Jateng mengenai kemungkinan perlu dilakukan pengerahan aparat dengan  melibatkan pasukan yang cukup banyak.

Polres Banyumas berencana untuk meminta dukungan personel dari sejumlah polres tetangga seperti Purbalingga, Cilacap, dan Kebumen.

"Kami memang sudah merencanakan ada penambahan personel kurang lebih ada 180 personel,  mengingat  cukup banyak wilayah yang akan melaksanakan pilkades, yakni sebanyak  257 desa," tambahnya. 

Aman dan kondusif

Petugas pengamanan di setiap desa yang menggelar pilkades harus diperkuat minimal lima hingga enam personel polisi  per desa saat pelaksanaan kegiatan. Hal tersebut untuk memastikan setiap desa yang menggelar pilkades harus harus aman dan  kondusif.

Potensi kerawanan pelaksnaan Pilkades tinggi, sebab setiap desa  ada yang diikuti  dua calon hingga  maksimal lima calon. Oleh karena Polres bakal menggandeng TNI dalam hal ini Babinkantibmas untuk deteksi dini dengan pendekatan para calon beserta tim suksesnya. "Jadi cukup besar kerawanannya, karena  masing-masing calon punya obsesi," tambahnya. 

Polres sudah meminta bantuan pihak  Babinkamtibmas untuk mulai melakukan pendekatan kepada seluruh calon kepala desa beserta tim suksesnya agar bisa berkomunikasi aktif dengan Polres. "Sehingga jika ada hal-hal yang berdampak pada situasi kamtibmas bisa langsung diselesiakan supaya tidak melebar," jelas Kapolres.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat