CILEGON, (PR).- Wali Kota Cilegon, Edi Ariadi meminta kepada PT Krakatau Steal agar ada ruang khusus bagi para buruh dan langsung untuk menemui para buruh outsourcing guna melakukan dialog dengan para buruh tersebut terkait program restrukturisasi yang sedang dilaksanakan PT KS dan berdampak pada PHK ribuan karyawan.
"Jangan direstrukturisasi semua, harus ada ruang kesempatan bagi buruh guna melanjutkan pekerjaannya di PT KS. Kalau jumlahnya misalnya 4 ribu, bisa akomodir 2 ribu. Kalau seperti itu semuanya enak, baik dari Pemerintah maupun dari industri, jangan semuanya,” katanya usai menghadiri Musda Paguyuban Lurah Se-Kota Cilegon di salah satu hotel, Kamis 25 Juli 2019.
Dia mengatakan, seharusnya manajemen PT KS bisa langsung menemui para buruh dan melakukan dialog. Sehingga, keinginan para buruh seperti apa bisa diketahui. Karena selama ini untuk melakukan dialog saja sepertinya susah.
“Harusnya hadapin saja, minimal ada speak walaupun actionnya begaimana, yang penting hadapin dulu, kaya orangtua kepada anak. Kalaupun ada permintaan ini itu, ya kalau ga ada mau bagaimana," ujarnya.
Disinggung mengenai hasil rapat unsur Forkominda di Jakarta, pihaknya tidak memiliki kewenangan guna mengubah keputusan direksi terkait pogram restrukturisasi. Ia bersama undangan lainnya hanya memiliki kewenangan untuk memantau dari luar saja.
"Saya, Pak Kapolres dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah hanya bisa mantau dari luar saja, dan tidak bisa masuk. Mudah-mudahan ada solusi secepatnya. Untuk surat dari FSBKS, saya belum baca, akan tetapi di media memang intinya menolak restrukturisasi," tuturnya.
Sebelumnya, puluhan buruh outsourcing PT Krakatau Cilegon yang tergabung dalam Federasi Serikat Buruh Krakatau Steel (FSBKS), mendatangi Kantor Wali kota Cilegon, Rabu (24/7/2019). Untuk menyampaikan surat terkait restrukturisasi ke Wali Kota Cilegon.
Ketua Umum FSBKS Sanudin mengatakan, isi surat tersebut adalah terkait program restrukturisasi yang akan berdampak hilang tenaga kerja outsaurcing di lingkungan PT KS.Pihaknya, menolak dan meragukan program restrukturisasi yang akan kembali membawa dampak kemajuan dan kejayaan PT.KS.
Mengingat, ujar dia, kegagalan program revitalisasi dan banyaknya project mangkrak seperti Zero Reforment, Briqueting (Pelettering), MJIS, Rotary Klien, Revitalisasi SSP, Blast Furnice, HSM 2 yang dilakukan oleh direksi lama dan keputusan tersebut dianggap terbaik serta satu-satunya jalan pada masanya.