kievskiy.org

Gunung Semeru Erupsi, Penerbangan Tetap Normal

Ilustrasi penerbangan dari Afrika.
Ilustrasi penerbangan dari Afrika. /Pexels/Andrea Piacquadio

PIKIRAN RAKYAT - Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto, mengatakan pasca erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu 4 Desember 2021, sampai saat ini tidak menimbulkan dampak terhadap operasional penerbangan pada bandara-bandara yang berada di Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Bali.

“Berdasarkan ASHTAM VAWR 2176 jam 03.30 UTC tanggal 5 Desember 2021 atau pukul 11.30 WIB, meskipun status abu vulkanik masih Red Alert, pergerakan abu vulkanik tidak terdeteksi oleh satelit HIMAWARI-8," ujar Novie Riyanto dalam keterangan, Senin 6 Desember 2021.

Dirjen Novie menambahkan, saat ini tidak terdapat bandara-bandara yang berada di area poligon dan di luar poligon sebaran abu vulkanic (volcanic ash), serta ATS Route tidak terdampak.

Begitu pun dengan hasil pantauan citra satelit dan SIGMET 06 pada pukul 03.30 UTC, menunjukkan bahwa tidak terdeteksi adanya sebaran abu vulkanik.

Baca Juga: Warga Ungkap Detik Mencekam Erupsi Gunung Semeru: Kami Tak Tahu Itu Lahar Panas

“Hasil Paper Test dari Bandar Udara Abdulrachman Saleh di Malang, pada pukul 08.00 sampai dengan 09.00 WIB di apron tidak teramati abu vulkanik,” ungkapnya.

Dikatakan, Ditjen Perhubungan Udara terus melakukan monitoring dan koordinasi secara intensif dengan melibatkan Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Penyelenggara Bandar Udara.

“Operasional penerbangan pada bandara-bandara terdekat tetap berjalan normal, namun demikian akan terus dilakukan monitoring intensif aktifitas Gunung Semeru serta penyiapan langkah-langkah contingency sesuai ketentuan,” ungkap Novie.

Sebelumnya, AirNav Indonesia menjelaskan, dampak dari letusan Gunung Semeru, Jawa Timur, tidak berdampak signifikan terhadap operasional pelayanan navigasi penerbangan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat