kievskiy.org

Dadang Naser tak Izinkan Istri Maju di Pilbup 2020

BUPATI Bandung, Dadang Naser.*/DOK PIKIRAN RAKYAT
BUPATI Bandung, Dadang Naser.*/DOK PIKIRAN RAKYAT

SOREANG, (PR).- Ketua DPD Partai Golongan Karya sekaligus Bupati Kabupaten Bandung tak mengizinkan istrinya, Kurnia Agustina, maju dalam bursa Pemilihan Bupati Bandung 2020. Hal dilakukan untuk menepis tudingan politik dinasti seperti yang disampaikan sejumlah pihak.

Sebagai pimpinan partai, Dadang mengaku dirinya menyerahkan masalah pencalonan dalam Pilkada Kabupaten Bandung 2020 kepada DPP Golkar. "Namun untuk sementara saya dan keluarga saya tidak mengizinkan ibu maju," ucapnya seusai pelantikan anggota DPRD Kabupaten Bandung periode 2019-2024, Senin, 26 Agustus 2019.

Dadang tak menampik jika pertimbangan utama dirinya dan keluarga tak memberi izin adalah terkait tudingan soal politik dinasti. Akan tetapi, ia tak menampik jika memang banyak aspirasi yang mendorong istrinya itu untuk maju.

"Ada berbagai pertimbangan, yang utama khawatir ada tuduhan pasti tuduhannya politik dinasti. Ini bukan daerah dinasti, ini bukan negara dinasti," tutur Dadang.
 

Penjaringan

Sebelumnya dalam acara silaturahmi kader di Kawasan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Minggu, 25 Agustus 2019, Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono menyatakan bahwa pihaknya tengah menyusun strategi untuk meruntuhkan politik dinasti di Kabupaten Bandung. Hal itu sesuai aspirasi masyarakat yang diterima oleh para kader di lapangan.

"Saya pikir masyarakat sekarang sudah pintar politik. Masyarakat sudah tidak suka dengan adanya dinasti dalam sebuah pemerintahan," kata Ono

PDIP sendiri, kata Ono, saat ini masih menjaring kader ataupun tokoh masyarakat yang berpotensi untuk diusung dalam Pilkada Serentak 2020, termasuk di Kabupaten Bandung. Ia menegaskan bahwa penjaringan dilakukan dengan proporsi 75 persen kader dan 25 persen masyarakat.

"Untuk Kabupaten Bandung kami sadar perolehan suara dan kursi turun. Oleh karena itu, kami harus melakukan komunikasi dan berkoalisi dengan partai lain," kata Ono.

Seperti diketahui, raihan kursi PDIP di DPRD Kabupaten Bandung memang turun 22 persen dari 9 menjadi 7. Jumlah itu mengharuskan PDIP berkoalisi guna mencapai ambang batas pengusungan bakal calon sebanyak 11 kursi atau 20 persen dari total 55 kursi DPRD Kabupaten Bandung.
 

Orang baru

Dihubungi terpisah, Ketua DPD Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Agus Yasmin menegaskan bahwa dinasti memang hampir selalu menyulitkan keberhasilan pembangunan di sebuah daerah. Soalnya, konsep pembangunan itu harus menyejahterakan rakyat dan tata kelola pemerintahannya harus terbuka.

Agus menambahkan, Kabupaten Bandung saat ini harus membuka peluang untuk orang baru guna mengukur keberhasilan pemerintah selama ini. "Sulit mengukur keberhasilan dan keterbukaan jika pemerintahan masih dalam kekuasaan satu keluarga," ujarnya.

Oleh karena itu, Agus mengapresiasi pernyataan Dadang yang tak mengizinkan istrinya untuk maju dalam Pilkada Kabupaten Bandung 2020. Ia menilai pernyataan tersebut bukan sekedar omong kosong, tetapi komitmen yang muncul dari hati nurani seorang tokoh besar Kabupaten Bandung.

"Saya percaya dengan komitmen Kang Dadang Naser karena beliau adalah sahabat saya. Bagaimana pun betul pemikiran beliau bahwa keluarga jauh lebih penting dan Ibu Nia lebih dibutuhkan oleh putra-putrinya yang saat ini menjelang dewasa," tutur Agus.

Di sisi lain, Agus menegaskan bahwa ruang yang sudah diberikan oleh Dadang harus diimbangi dengan kesiapan dari semua parpol. Mereka harus segera menyiapkan calon terbaik masing-masing dan bersaing secara sehat.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat