kievskiy.org

Teh Kombucha Bantu Penyembuhan Rematik

FOTO ilustrasi teh kombucha.*/PEXELS
FOTO ilustrasi teh kombucha.*/PEXELS

CILEGON, (PR).- Tim Dosen Fakultas Teknik Universitas Serang Raya (Unsera) melakukan pengabdian masyarakat melalui Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS), yang diselenggarakan  di Lingkungan lingkungan Karang Bolong, Kelurahan Randakari, Kecamatan Ciwandan. Kegiatan tersebut membentuk kelompok wirausaha bernama teh Kombucha, diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraa masyarakat.

Dosen Program Studi (Prodi) Teknik Kimia Fakultas teknik Unsera, Nina Arlofa mengatakan, pengabdian masyarakat tersebut merupakan bantuan Kementerian Riset Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), untuk melakukan program kemitraan yakni dalam membantu masyarakat untuk berwirausaha salah satunya memproduksi teh kombucha yang diproduksi di Cilegon.

“Kami bersama tim yakni Arifina Febria sari dari Teknik Kimia  dan Dadi Cahyadi dari Teknik Industri memberikan penyuluhan tentang teh kombucha. Teh tersebut yang merupakan fermentasi dari teh dengan gula yang kemudian ditambahkan starter kultur kombucha yang disebut SCOBY. Minuman tersebut sangat baik bagi kesehatan. Di antaranya membentu penyembuhan rematik. Diharapkan melalui minuman bisa menjadi peluang usaha masyarakat,” ujar Nina kepada wartawan Kabar Banten, Denis Asria, Senin 9 September 2019.

Ia mengatakan, pihaknya juga melakukan pendampingan dari program pengabdian masyarakat untuk melihat peluang ekonomi dari pembuatan teh kombucha, baik secara online ataupun ofline. Saat ini sudah berhasil memproduksi 14 galon teh kombucha. Setiap galon memiliki kapasitas 14 liter, sehingga total produksi yakni 196 liter dengan 4 variant rasa original, bunga telang,  jahe dan blubbery.

“Kami memasarkan produk tersebut di Kafe Erpeha yang terletak di Walantaka. Teh Kombucha dipasarkan dalam bentuk siap saji dalam gelas dan dalam kemasan botol. Gelas kecil yang berisi 125 ml dijual dengan hargaRp 5.000, sedangkan gelas besar dengan volume 250 ml dijual dengan harga Rp 10.000. Kami berharap produksi tersebut semakin bertambah dan pemasaran semakin meluas, sehingga program pengabdian ini lebih terasa manfaatnya bagi masyarakat desa dan masyarakat lingkungan kampus,” katanya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat