kievskiy.org

Sejumlah Ulama Kecewa Soal Pembangunan Masjid Agung 

ILUSTRASI gambar masjid.*
ILUSTRASI gambar masjid.*

SERANG, (PR).- Rencana pembangunan Masjid Agung Kota Serang masih menuai kontra bagi sebagian ulama. Sebab, pemilihan lokasi masjid yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Serang dinilai tidak tepat.

Pembina Forum Persaudaran Umat Islam (FPUI) Banten Enting Ali Abdul Karim mengatakan, seluruh ulama baik dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Serang sampai tingkat kecamatan serta kelurahan telah sepakat dan setuju, masjid dibangun di Alun-alun Barat Kota Serang.

"Pemkot Serang ini mengada-ada kalau begini caranya. Karena kami seluruh ulama sudah sepakat dan memberikan tanda tangan untuk pembangunan masjid itu. Semuanya merekomendasikan supaya Alun-alun Barat diubah menjadi Masjid Agung Kota Serang," katanya, Kamis 12 September 2019.

Ia juga menjelaskan, mercusuar madani berada di Alun-alun Barat Kota Serang. Tentu ini menjadi alasan kuat untuk membangun masjid di lokasi yang sudah menjadi identitas kota. Karena selama ini, Kota Serang tidak memiliki identitas. Oleh karena itu, yang sudah ada, alun-alun menjadi identitasnya.

"Karena Kota Serang itu tidak punya identitas. Di sanalah (alun-alun barat) identitas sebenarnya. Mercusuar madani adanya di situ, dan kami itu harus punya identitas. Maka, Masjid Agung harus dibangun di alun-alun barat. Bukan di tempat lain," kata Enting yang juga Ketua Gerakan Pengawal Serang Madani (GPSM) Kota Serang.

Sejak zaman bupati

Enting mengatakan, pembangunan Masjid Agung sudah dibahas itu sejak zaman Bupati Serang Tb Suwandi  dan dilanjutkan oleh Bupati Bunyamin, yang kemudian dilanjutkan kembali oleh Wali Kota Serang pada pemerintahan sebelumnya, yaitu Tb Haerul Jaman.

"Kami ini hanya meneruskan, dan kami akan tetap mengusulkan Masjid Agung Kota Serang harus di alun-alun. Karena memang sudah dilakukan peletakkan batu pertama," ucapnya.

Ia juga merasa kecewa ketika Pemkot Serang mengadakan pembahasan lokasi pembangunan Masjid Agung Kota Serang. Karena, tidak ada satupun ulama maupun pihak MUI yang diundang dalam acara tersebut. "Tidak ada yang diundang para ulama yang pro untuk pembangunan masjid di alun-alun. Seharusnya kami pun diundang dalam pembahasan ini," ujarnya.

Sementara, Wakil Wali Kota Serang Subadri Ushuludin mengatakan, pembangunan Masjid Agung Kota Serang sudah masuk dalam tahapan pembuatan Detail Engineering Design (DED) dan Feasibility Study (FS). "Masih dalam pembuatan DED dan FS," ucapnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat