kievskiy.org

Prediksi Senayan Lima Tahun ke Depan

SEORANG anggota DPR mengikuti Rapat Paripurna ke-4 DPR RI masa persidangan I tahun sidang 2019-2020 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 27 Agustus 2019.*/ANTARA
SEORANG anggota DPR mengikuti Rapat Paripurna ke-4 DPR RI masa persidangan I tahun sidang 2019-2020 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 27 Agustus 2019.*/ANTARA

JAKARTA, (PR).- Dengan terpilihnya Ketua MPR, DPR, dan DPD setelah dilantik pada 1 Oktober 2019 lalu, perwakilan rakyat di Senayan sudah semakin siap bekerja. Seperti diketahui, MPR dipimpin oleh Bambang Soesatyo dari Golkar, DPR oleh Puan Maharani dari PDIP, dan DPD oleh La Nyalla Mataliti dari Jawa Timur. Namun komposisi pimpinan lembaga negara yang dekat dengan pemerintah akankah menganggu demokrasi kita?

Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Lucius Karus menilai komposisi parlemen yang didominasi politisi dari parpol pendukung pemerintah adalah bagian dari misi pemilu serentak. Menurutnya, Pemilu serentak memang menghendaki kehadiran mayoritas pendukung pemerintah di parlemen agar pemerintahan presidensil bisa berjalan stabil.

“Tentu saja kehadiran pimpinan yang didominasi pendukung pemerintah akan berkontribusi pada peningkatan kinerja karena mestinya tak ada kendala politis yang ditakutkan untuk melahirkan kebijakan baru,” kata Lucius kepada “PR”, Jumat, 4 Oktober 2019.

Tetapi dengan komposisi pimpinan DPR dan MPR yang didominasi oleh pendukung pemerintah, tantangan serius yang menanti pemerintahan periode baru ini adalah bagaimana memastikan program-program yang dibicarakan DPR dan Pemerintah masih tetap akan pro rakyat sekaligus membuka ruang pada partisipasi rakyat. Karena diakui atau tidak, dominasi penguasa selalu potensial melahirkan kesewenang-wenangan atau otoritarianisme.

“Jika oposisi parlemen juga dengan gampang bisa dibeli maka semakin sempurna niat penguasa untuk mengatur negara sesuka mereka. Merasa tak ada kekuatan politik oposisi yang bisa menghambat keinginan koalisi pemerintah, itu akan makin memudahkan kesewenangan muncul,” ucap dia.

Potensi kesewenang-wenangan kekuasaan ini yang sudah mulai muncul dan membuat publik perlu khawatir. Beberapa contoh telah membuktikan dalam banyak hal di Parlemen tak ada oposisi yang kuat. Dalam menyetujui revisi UU KPK yang kontroversial dan rencana serupa pada sejumlah RUU lain misalnya, tanpa membuka ruang terbuka dan leluasa pada publik parlemen dengan buru-buru mengetok palu.

“Ini sinyal awal dominasi koalisi yang condong pada sikap sewenang-wenang,” ucap dia.

Belum lagi, sambung Lucius, dengan upaya kompromi untuk proses pemilihan pimpinan MPR yang dengan mudah menjadikan amandemen UUD sebagai alat transaksi. Ini potensi-potensi yang mulai kelihatan betapa dominasi koalisi di parlemen dan MPR akan kian melapangkan jalan elite kekuasaan untuk memuluskan kepentingan mereka diakomodasi melalui kebijakan-kebijakan legislasi dan konstitusi.

“Dominasi koalisi ini akan selalu berupaya membenarkan diri seraya menutup telinga pada suara rakyat. Parlemen akan dengan mudah menjadi ruang tertutup untuk membangun kompromi-kompromi yang menguntungkan parpol sekaligus mengabaikan rakyat,” ucap dia.

Terkini Lainnya

  • Tags

  • Senayan

  • MPR

  • DPR

  • Artikel Pilihan

  • Terkini

  • Viral Kasus Gagal Ginjal Anak Meningkat, Anggota Komisi IX DPR Minta Pemerintah Segera Bertindak

  • RK Dinilai Bukan Tandingan Anies Baswedan, Pengamat Sebut Siapa yang Ideal Jadi Lawan

  • Ronald Tannur Keluar Rutan Malam-malam, Karutan: Kami Sebatas Memfasilitasi

  • Jokowi Berkantor di IKN Besok 29 Juli 2024, Istana Bocorkan Agendanya

  • Anies Baswedan Tanggapi Sinyal Dukungan PDIP: Kami Guyub

  • Polling Pikiran Rakyat

  • Terpopuler

  • SeaBank dan Fellexandro Ruby Bagi-bagi Tips Atur Keuangan untuk Sandwich Generation

  • Cara Beli Tiket Timnas Indonesia U19 vs Malaysia U19 di Semifinal Piala AFF U19 2024, Harga Mulai Rp50 Ribuan

  • Roundup: Siapakah Sosok Inisial T, Punya Ilmu Kebal Hukum dan Aktor Pengendali Judi Online Indonesia

  • Persib Bandung Datangkan Saddil Ramdani? Begini Kata Media Malaysia

  • Inisial T Pengendali Judol adalah Mayor Teddy? Budi Arie Suruh Wartawan Cecar BP2MI

  • Prediksi Skor Bali United vs Persija Jakarta 25 Juli 2024: Statistik, Head to Head, Susunan Pemain

  • Siapa Inisial T Pengendali Judol? Jokowi dan Kapolri Kaget Hanya dengan Mendengar Namanya

  • Siapa Saja Bridesmaid dan Groomsman di Pernikahan Aaliyah Massaid-Thariq Halilintar? Inilah 17 Nama Terpilih

  • Prediksi Skor Indonesia U19 vs Malaysia U19 Piala AFF 27 Juli 2024: Statistik, Head to Head, Susunan Pemain

  • Nikahi Anak Diva, Inilah Beda Nilai Maskawin Thariq Halilintar dan Atta Halilintar, Siapa yang Lebih Wow?

  • Berita Pilgub

  • Prediksi Pasangan Calon Gubernur Bali 2024, I Wayan Koster Cocok Berpasangan dengan Siapa?

  • Hasil Survei Terbaru, Elektabilitas Airin 41 Persen Jelang Pilgub Banten 2024, Andra Cuma 3 Persen

  • Rekomendasi PDI Perjuangan Akhir Juli-Awal Agustus, Ini Bocoran Calon Kepala Daerah yang Diusung

  • Mendorong Emanuel Melkiades Laka Lena sebagai Gubernur NTT 2024: Konsolidasi dan Komitmen Partai Golkar

  • 12 Bakal Calon Gubernur Riau Terkuat dan Paling Berpengaruh di Pilgub Riau, Siapa Saja Mereka?

  • Pikiran Rakyat Media Network

  • Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
    Sertifikat Nomor 999/DP-Verifikasi/K/V/2022

Tautan Sahabat