kievskiy.org

Sebut Eks Dirut Transjakarta Menonton Tari Perut, Politisi Gerindra: Sebatas Kesalahpahaman

Dirut Transjakarta meminta sopir agar mengenadrai bus 50 km per jam dan akan menambah CCTV di sejumlah titik.
Dirut Transjakarta meminta sopir agar mengenadrai bus 50 km per jam dan akan menambah CCTV di sejumlah titik. /ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

PIKIRAN RAKYAT - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Adi Kurnia mengklarifikasi soal video jajaran Direksi PT Transjakarta yang tengah nonton tari perut atau Belly Dance yang kemudian viral di jejaring media twitter. Menurutnya kasus ini sebatas kesalahpahaman.

Adi menyebutkan, dalam rapat bersama Komisi B, dirinya pun tidak pernah menyebut nama dari masing-masing jajaran Direksi yang ada dalam video tersebut.

"Saya tidak bicara secara spesifik menyerang pribadi orang, saya ngomong normatif saja," katanya saat dihubungi, Kamis, 16 Desember 2021.

Terlebih kata Adi, saat itu dirinya bicara di forum resmi sebagai anggota dewan, yakni di rapat Komisi B dan itu pun tidak menunjuk satu nama tertentu.

Baca Juga: Omicron Masuk Indonesia, Perintah Jokowi: Seluruh Warga dan Pejabat Tidak Boleh ke Luar Negeri

Adi sebagai wakil rakyat, menurutnya mempunyai hak untuk menjalankan fungsi pengawasan dan kontrol agar laporan dari masyarakat ditindaklanjuti oleh Pemprov Jakarta.

"Saya ingatkan agar ke depannya Transjakarta ini lebih baik lagi," katanya.

"Saya bicara di dalam forum rapat resmi, tidak secara pribadi ataupun menyebutkan secara spesifik nama orang ataupun lainnya seperti itu," ucapnya.

Selanjutnya, terkait pihak keluarga yang menggunakan jalur hukum, Adi menyebutkan itu sah saja untuk dilakukan sebagai warga negara.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat