PIKIRAN RAKYAT – Kasus bullying berakibat bunuh diri dialami oleh seorang siswi dengan SN di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 147 Ciracas, Jakarta Timur hingga saat ini masih menarik atensi masyarakat.
Seperti diberitakan oleh Pikiran-Rakyat.com sebelumnya bullying tersebut dilakukan oleh teman-temannya dan tidak diketahui sama sekali dari pihak keluarga korban bullying yang berinisal SN tersebut.
SN diduga melakukan aksi bunuh dirinya dengan cara melompat dari lantar 3 sekolahnya.
SN memutuskan untuk melompat dari lantai 3 sekolahnya dan memberi pesan kepada teman-temannya.
Bahkan tagar #RIPNadila sempat menjadi trending topik di media sosial Twitter.
Kasus bunuh diri yang menimpa gadis yang masih berusia 14 tahun tersebut mendapatkan perhatian dari Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Seto Mulyadi.
Pria yang akrab disapa kak Seto ini mengatakan untuk mencegah kasus serupa terulang, pihak dinas pendidikan setempat seharusnya turut memberikan peran lebih kepada sekolah seperti monitoring dan penghargaan terhadap sekolah yang ramah anak.
“Pihak Dinas Pendidikan ada monitoring.