kievskiy.org

Omicron Menyebar di Ibu Kota, Pemprov Jakarta Masih Tunggu Pemerintah Pusat Soal Vaksinasi Booster

Ilustrasi Wisma Atlet bagi pasien Covid-19.* Berikut update kasus Omicron di Indonesia hingga saat ini total menjadi 46 orang. Berikut penjelasan Kemenkes.
Ilustrasi Wisma Atlet bagi pasien Covid-19.* Berikut update kasus Omicron di Indonesia hingga saat ini total menjadi 46 orang. Berikut penjelasan Kemenkes. /ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

PIKIRAN RAKYAT - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia menyebutkan pihaknya saat ini masih menunggu keputusan Pemerintah Pusat mengenai pemberian vaksinasi ketiga atau booster.

"Kalau vaksinasi (ketiga) booster, tentu kita harus menunggu keputusan pempus karena kita tidak bisa mendahului," katanya, saat dihubungi wartawan, Selasa, 4 Januari 2021.

Memang berdasarkan informasi sementara yang ia terima, vaksinasi booster akan dilaksanakan pada 12 Januari 2021 mendatang.

Namun secara teknis, Dwi menyebut sejauh ini pihaknya belum mengetahui secara pasti bagaimana skenario yang akan diterapkan oleh pemerintah pusat. Pihaknya kata dia juga belum menerima kelompok mana saja yang akan disuntik vaksin ketiga pada 12 Januari 2021 nanti.

Baca Juga: Alasan Jaksa Tuntut Gaga Muhammad 4 Tahun 6 Bulan: Karena Sopan dan Masih Muda

Sementara masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat, Dwi memastikan saat ini pihaknya sudah menyusun sejumlah skenario pelaksanaan vaksinasi ketiga di Jakarta, mulai dari titik layanan hingga kerja sama dengan fasilitas kesehatan swasta.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan bahwa pemberian vaksin booster akan bergulir pada 12 Januari 2022.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menuturkan sekira 230 juta dosis vaksin Covid-19 dibutuhkan untuk kebutuhan vaksinasi booster masyarakat Indonesia. Jumlah tersebut menyasar pada 21 juta jiwa masyarakat.

Kemudian, sekira 113 juta dosis vaksin booster kini telah tersedia dan siap digunakan. Vaksin yang diberikan kepada masyarakat bisa vaksin yang berbeda atau sama dengan suntikan dosis kedua.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat