kievskiy.org

Jokowi Disebut Tidak Bisa Baca Strategi Singapura, Indonesia Dikecoh Negara Tetangga

Ilustrasi ruang udara.
Ilustrasi ruang udara. /Pixabay/Lars_Nissen

PIKIRAN RAKYAT - Perjanjian mengenai Flight Information Region (FIR) antara Indonesia dengan Singapura disebut sebagai ketidakmampuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam membaca strategi negara tetangga.

Sebelumnya, Indonesia bersepakat dengan Singapura mengenai wilayah pertahanan udara.

Namun, dalam kesepakatan tersebut, ketinggian di bawah 37.000 kaki tetap dikontrol oleh Singapura.

Menurut sejumlah pengamat, hak Singapura yang masih mengontrol wilayah udara di bawah ketinggian 37.000 kaki merupakan taktik untuk mengecoh Indonesia dalam kesepakatan tersebut.

Baca Juga: Soroti Kasus Edy Mulyadi, Pengamat Sebut Ibu Kota Baru Buat Indonesia Terbelah

Dikatakan oleh pengamat politik, Rocky Gerung, dalam MoU dengan Singapura, Indonesia tidak bisa membaca kalkulasi dari Negeri Singa tersebut.

"Kita tahu bahwa Singapura mempersiapkan dengan sungguh-sungguh wilayah udara pertahanan dia, sehingga dia mampu untuk mengintai potensi kawasan Asia Tenggara yang mau memanfaatkan atau mengancam Singapura. Itu kalkulasi Singapura sebelum masuk dalam MoU. Ini yang tidak bisa dibaca Indonesia," kata Rocky Gerung dikutip Pikiran-Rakyat.com dari YouTube miliknya.

Dinilai Rocky Gerung, yang dibaca Indonesia itu yaitu komitmen Singapura yang dianggap melakukan MoU mengenai FIR untuk kepentingan bersama.

"Tidak ada kepentingan bersama di dalam sistem internasional, selalu disebut kepentingan nasional. Nah sebetulnya kita tercecer di situ," ujar Rocky Gerung.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat