kievskiy.org

BLK Disulap Jadi Sentra Produksi Alat Pencegahan COVID-19

MENAKER Ida Fauziyah saat meninjau BLK Lembang dalam rangka Hari Buruh Internasional.*
MENAKER Ida Fauziyah saat meninjau BLK Lembang dalam rangka Hari Buruh Internasional.* /Istimewa

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengintruksikan Balai Latihan Kerja (BLK) dan Balai Peningkatan Produktivitas (BPP) menggelar berbagai pelatihan tanggap Corona Virus Disease (Covid-19). Hal tersebut bertujuan sebagai upaya pencegahan dan penanganan dampak Covid-19.

Program yang dikembangkan di BLK atau BPP itu, yakni program pelatihan memasak; pembuatan baju APD (hazmat), masker, pelindung wajah (face shield), hand sanitizer/cairan disinfektan; pelatihan instalasi wastafel dan pembuatan peti COVID-19.

“Melalui pelatihan tanggap Covid- 19 di BLK, kita berdayakan masyarakat, pencari kerja serta para pekerja yang ter-PHK dan yang dirumahkan akibat terdampak Covid-19,“ kata Menaker dalam siaran persnya,  Minggu 3 Mei 2020.

Baca Juga: Tuliskan Pesan Haru untuk sang Ibunda, Yura Yunita: Mama Selalu Ada

Menaker saat membuka Program Pelatihan Tanggap Covid-19 dalam rangkaian kegiatan May Day 2020 di BLK Lembang, mengatakan, pelatihan tanggap Covid-19 bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat terdampak penyebaran Covid-19, serta meningkatkan ketahanan ekonomi melalui pemberian insentif berupa uang saku pelatihan.

“Program Covid-19 sudah dilakukan oleh BLK dan BPP sejak pertengahan bulan Maret 2020, dan untuk tahap I sudah diproduksi dan didistribusikan. Saat ini masih tahap II dan sebagian besar hasilnya sudah didistribusikan. Untuk tahap III diperkirakan sampai dengan bulan Juni 2020,” kata Menaker.

Jumlah BLK dan BPP yang mengikuti pelatihan tanggap Covid-19 sebanyak 19 BLK UPTP (Unit Pelaksana Teknis Pusat); 2 BPP UPTP; 129 BLK UPTD (Unit Prlaksana Teknis Daerah); dan 4 BLK Komunitas. “Pelatihan mempertimbangkan protokol kesehatan, PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dan kebijakan/peraturan pemerintah lainnya, maka metode pelatihan yang digunakan berupa On-line training; Blended Training; Distance Training dan Off-line training,” kata Ida.

Baca Juga: Saepuloh : Pembelajaran Daring Tak Bisa Membentuk Spiritual dan Karakter Siswa

Untuk pelatihan tanggap Covid-19 telah menghasilkan produksi masker sebanyak 2.097.500 buah, face shield 64.800 buah, hand sanitizer 136.250 liter, dan baju APD/Hazmat sebanyak 56.000 buah, cooking 318.000 box nasi, wastafel portabel Covid-19 1.584 buah, Peti Covid-19 sebanyak 50 buah, dan disinfektan sebanyak 82.940 liter.

Hasil produksi tersebut digunakan/dimanfaatkan oleh masyarakat guna menanggulangi penyebaran COVID-19. Diantaranya untuk Petugas Rumah Sakit dan Puskesmas; Petugas TNI dan POLRI; Posko Penanganan COVID 19 dan BNPB; Asosiasi Kedokteran/Tenaga Kesehatan; Relawan penanganan COVID-19; Pengendara jalan umum dan Ojek; Pedagang Pasar dan Kaki 5; Pegawai/karyawan instansi pemerintah/swasta; dan Petugas sekuriti kementerian/lembaga, instansi pemerintah daerah, dan swasta.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat