kievskiy.org

Singgung Beban Jakarta, Bambang Soesatyo Beri Komentar Soal Pemindahan Ibu Kota Indonesia

Titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menjadi lokasi Presiden Jokowi berkemah.
Titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menjadi lokasi Presiden Jokowi berkemah. /Antara/Bayu Pratama S

PIKIRAN RAKYAT - Ketua MPR, Bambang Soesatyo memberikan komentar tentang pemindahan ibu kota Indonesia ke Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur dari Jakarta.

Sebagai bagian dari proses pembamgunan ibu kota negara (IKN) Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama sejumlah pejabat lainnya termasuk Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyelenggarakan kemah di titik nol calon ibu kota baru tersebut.

Dari rencana Jokowi, pada 2024 diharapkan bisa mengadakan upacara Hari Kemerdekaan Indonesia di IKN.

Menurut Bamsoet, pemindahan IKN ke PPU didasarkan dengan tantangan yang semakin kompleks yang harus dihadapi Indonesia.

Baca Juga: Sempat Ancam China yang akan Bantu Rusia, Amerika Serikat Kini Ketakutan: Apa Mereka Akan Berbuat Lebih Jauh?

"Pertumbuhan dan laju modernitas zaman menghadirkan tantangan yang semakin kompleks dan dinamis, sehingga membutuhkan karakteristik IKN yang mampu memfasilitasi tata kelola pemerintahan secara efisien dan efektif, selain mempunyai daya saing sebagai smart, green, dan beautiful city," kata Bamsoet dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Dikatakan Bamsoet, usulan pemindahan IKN sudah dirancang sejak zaman Soekarno menjabat sebagai Presiden tetapi tidak terealisasi dengan berbagai alasan.

Selain Soekarno, Soeharto juga mencanangkan untuk pindah IKN dari Jakarta ke Jonggol dengan Keppres No. 1 Tahun 1997.

Bamsoet juga memberikan penilaian tentang ketepatan pemindahan IKN dari Jakarta ke PPU.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat